Pembangunan Desa Toga Berbasis Lahan Gambut: Inovasi dari Jati Mulyo untuk Ekonomi Warga

Tanjung Jabung Timur – Di tengah luasnya hamparan lahan gambut di Kecamatan Dendang, sekelompok mahasiswa Universitas Jambi membawa ide segar untuk menghidupkan kembali potensi desa.

Melalui Program Inovasi Desa (Pro-IdE), mereka bersama pemerintah Desa Jati Mulyo mengembangkan budidaya tanaman obat keluarga (TOGA) sebagai jalan baru menuju kemandirian ekonomi masyarakat.

Program ini tak sekadar menanam jahe, kunyit, kencur, atau temulawak, tetapi juga mengubah hasil panen menjadi produk herbal bernilai jual tinggi. Dari pengolahan, pengemasan hingga pemasaran melalui pasar lokal dan marketplace, inisiatif ini diharapkan menjadi tonggak baru ekonomi berbasis lahan gambut yang berkelanjutan.

Kepala Desa Jati Mulyo, Suyoto, S.E., menyebut langkah ini sebagai bukti bahwa desa bisa menjadi ruang inovasi, bukan sekadar penerima bantuan.

“Selama ini lahan gambut di sini sering dianggap sulit dikelola. Tapi lewat pendampingan mahasiswa UNJA, kami mulai melihat harapan baru. Warga bisa menanam, mengolah, dan menjual hasilnya sendiri. Ini bukan proyek sebentar, tapi awal perubahan pola pikir masyarakat,” ujarnya.

Dosen pendamping program, Dr. Bayu Rosadi, S.Pt., M.Si., menilai kegiatan ini sebagai bentuk nyata penerapan ilmu di masyarakat.

“Mahasiswa tidak cukup belajar di ruang kuliah saja. Mereka harus turun langsung, mendengar, dan memahami kondisi warga. Program TOGA berbasis lahan gambut ini membuktikan bahwa inovasi sederhana bisa menjadi solusi besar jika dikelola dengan pendekatan lokal,” katanya.

Ketua tim M. Rifky Aria Wildan, mengungkapkan semangat kolaboratif menjadi kunci keberhasilan program ini.

“Kami belajar banyak dari warga. Mereka punya pengalaman, kami membawa metode dan semangat baru. Harapan kami, masyarakat bisa mandiri tanpa harus menunggu bantuan dari luar. TOGA ini simbol dari kerja bersama antara kampus dan desa,” ujar Rifky.

Gotong Royong dari Kampus ke Desa
Tim Pro-IdE UNJA yang terdiri dari 12 mahasiswa lintas jurusan — mulai dari Peternakan, Agribisnis, Pendidikan Sejarah, hingga PPKn — turut terlibat dalam setiap tahap, mulai dari pengelolaan lahan, budidaya tanaman herbal, hingga sosialisasi ke masyarakat.

Menumbuhkan Harapan di Tanah Gambut
Lewat tangan-tangan muda inilah, Desa Jati Mulyo kini mulai dikenal bukan karena lahannya yang gambut, tapi karena warganya yang tumbuh dengan gagasan dan kerja nyata.

*Silakan Share