IDEAA.ID, Jambi – Tujuh tahun perjalanan periodesasi kepengurusan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jambi. Perjalanan yang penuh tantangan dan berbagai dinamika ini dimulai sejak 19 Februari 2016, pada waktu itu PWM Jambi melangsungkan Musywil ke 16 yang bertempat di rumah dinas Gubernur Jambi.
Musywil tersebut sukses dilaksanakan dan menghasilkan sebuah keputusan tentang anggota PWM Jambi periode 2015-2020 yang dimuat dalam surat keputusan PWM Jambi nomor 003/KEP/II.0/B/2016. Adapun nama-nama anggota tersebut, yaitu: Ismet Taufik, Suhaimi Chan, Agus Salim, Muhammad Iqbal, Agus Setiyono, Johanes Chaniago, Sjofjan Hasan, Nasroel Yasier, Akhmad Jumaedi, Irman Khatib, Zamzami, Arman Syafaat dan Jusuf M. Helmy.
Dinahkodai oleh H. Suhaimi Chan atau Buya Suhaimi sapaan akrabnya, Muhammadiyah Jambi telah menorehkan berbagai capaian sebagai catatan sejarah baik Muhmmadiyah Jambi pada masanya. Kini, PWM Jambi periode 2015-2016 telah sampai dipenghujung masa jabatan, tinggal menghitung hari, PWM Jambi akan menggelar Musywil ke 17 pada tanggal 17-19 Maret 2023 di Muara Bungo.
Kepemimpinan Buya Suhaimi diangggap mampu merubah wajah Muhammadiyah di Jambi, berkat tangan dingin, kecerdasan dan gaya kepemimpinan tranformatifnya ia dinilai telah berhasil mengangkat nama baik Muhammadiyah Jambi.
“Buya seorang pemimpin yang gigih dan tenang dalam segala kondisi,” kata salah seorang sahabat Buya Suhaimi yang menjadi informan media ini.
Pernah berkantor di ruangan berukuran kurang lebih 5×5, tidak membuat semangat Buya Suhaimi dan anggotanya menjadi memudar.
“Awalnya kami hanya berkantor di kampus STIE Muhammadiyah yang sekarangnya UM Jambi, di ruangan sempit dan posisinya di sudut bawah tangga,” kata sahabat Buya Suhaimi.
Sekarang, PWM Jambi telah memiliki kantor yang berukuran sangat besar bahkan dilengkapi dengan fasilitas kantor yang bisa dikatakan cukup mewah.
Berkat usaha Buya Suhaimi bersama anggotanya, PWM Jambi berhasil membangun kantor yang berlokasi di Jl. Kapten Patimura Simpang Empat Sipin.
“Sebelum dibangun, jujur saya sempat pesimis melihat lokasi tanah tempat dibangunnya Gedung Dakwah Muhammadiyah Provinsi Jamb. Tanahnya serasa memang tidak layak untuk didirikan sebuah bangunan diatasnya, namun hari ini saya melihat sendiri ternyata dengan kegigihan Buya Suhaimi dan para anggota yang lain telah menjawab rasa pesimis saya dulu,” ucap sahabat Buya Suhaimi dengan ekspresi terharu.
Satu persatu berbagai ide-ide luar biasa mulai di bahas di tempat tersebut.
Bersambung…