
Oleh : Agus setiyono ( Sekjen PWM Jambi )
Kebutuhan spiritual adalah salah satu aspek yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Ini adalah kebutuhan yang berkaitan dengan dimensi rohani, keyakinan, dan hubungan dengan sesuatu yang lebih besar dari diri kita sendiri.
Salah satu aspek penting dari kebutuhan spiritual adalah pemeliharaan keyakinan agama. Manusia cenderung mencari makna dalam kehidupan mereka, dan agama sering menjadi panduan dalam pencarian makna ini. Kebutuhan untuk mempertahankan atau mengembalikan keyakinan agama adalah upaya untuk tetap terhubung dengan nilai-nilai, norma-norma, dan prinsip-prinsip spiritual yang mendalam.
Kebutuhan untuk mendapatkan maaf atau pengampunan adalah bagian integral dari perjalanan spiritual manusia. Kita semua adalah makhluk yang tidak sempurna, dan seringkali kita melakukan kesalahan atau tindakan yang bertentangan dengan nilai-nilai kita sendiri. Dalam rangka untuk merasa baik secara spiritual, kita perlu merasa diampuni oleh diri sendiri, orang lain, dan entitas spiritual yang kita percayai. Ini adalah proses penyucian diri yang memungkinkan kita untuk melepaskan beban dosa dan melanjutkan dengan hati yang lebih ringan.
Aspek lain dari kebutuhan spiritual adalah cinta. Cinta adalah kekuatan spiritual yang kuat yang menghubungkan kita dengan diri kita sendiri, orang lain, dan sumber spiritual kita. Ketika kita mencintai dan dicintai dengan tulus, itu memberi makna dalam hidup kita dan memperkaya pengalaman kita. Cinta adalah ekspresi tertinggi dari kehadiran spiritual kita dalam dunia ini.
Menjalani hubungan penuh rasa percaya pada Tuhan adalah esensi dari kebutuhan spiritual. Bagi banyak orang, keyakinan dalam keberadaan Tuhan atau kekuatan spiritual memberikan pandangan yang lebih besar tentang kehidupan dan tujuan kita di dunia ini. Ini adalah hubungan yang penuh rasa percaya, yang memungkinkan seseorang untuk merasa terhubung dengan kekuatan yang lebih besar yang menginspirasi dan membimbing hidup mereka.