IMM Progresif Dengan Semangat Nasionalis

IMM Progresif Dengan Semangat Nasionalis

Oleh: Muhamad Fajri

Delegasi: PC IMM Kota Jambi

Misi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa adalah tujuan dari berbagai elemen masyarakat maupun gerakan-gerakan kemahasiswaan termasuk organisasi kemahasiswaan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, sebab organisasi IMM kerap diarahkan sebagai organisasi pengkaderan. Kaderisasi menjadi laboratorium untuk menciptakan mobilitas tinggi dalam persoalan kehidupan berbangsa dan bernegara, dan sangat rugi kalau tidak atau melewati suatu pengkaderan yang memang didesain untuk mengusahakan akademisi islam.

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) sebagai kawah candradimukanya kader serta laboratorium kepemimpinan muhammadiyah, memiliki banyak potensi yang sepatutnya terus didorong dan disempurnakan seiring pergantian zaman. Jika mengacu kepada sejarah kepemimpinan saat ini sangatlah ekostis, santun dan berpihak kepada kaum yang lemah . Sebagai mana yang tercantundalam tri kopetensi IMM yaitu Humanitas. Humanitas atau gerakan kemasyarakatan artinya adalah kadar yang manpu untuk bersosialisasi ditengahkehidupan masyarakat dan senan tiasa trlibat dalam agenda-agenda sosial kemanusiaan dengan cara yang penuh kebijaksanaan.

Sebagai makhluk sosial yang hidup ditengah masyarakat kita lebih terfokus untuk berbuat kebaikan, IMM secara konsep jelas keberpihakannya terhadap masyarakat sebagaimana termaktub dalam enam penegasan IMM poin ke-6 bahwa, amal IMM adalah lillah taala dan senantiasa diabadikan untuk kepentingan rakyat. IMM progresif ialah ditentukan oleh setiap gerakan yang betul-betul terkonsep dengan dasar intektual sesuai dengan kecakapan Trilogi IMM itu sendiri. Dengan keadaan bangsa yang tidak tahu arahnya, bahkah jauh sekali dengan cita-cita kemardekaan yang berlandaskan pancasila.

Progresifitas IMM sebagai generasi muda yang menyambung  perjuangan  Founding Father yang membangun semangat persatuan dan menjaga nilai-nilai kemanusian, yang tercentum dalam Pancasila dan UUD. Semangat Pancasila adalah acuan perjuangan setiap anak bangsa yang tidak henti-hentinya kita dakwahkan baik dalam dunia pendidikan maupun dimasyarakat umum. Tugas bagi setiap kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) adalah terus meng-upgrade diri serta memperbanyak wawasan, memperbanyak literasi serta melakukan langkah-langkah kongkrit untuk kemajuan IMM itu sendiri maupun bangsa Indonesian yang kita cintai ini.

Seperti yang sama-sama kita ketahui bahwa sekarang ini Indonesia sudah memasuki zona puncak dari bonus demogarafi. Tetapi, pada hari ini kita dilanda oleh badai pengangguran dan persoalan-persoalan ekonomi yang belum juga selesai dari tahun ketahun. Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa jumlah pengangguran di Indonesia pada than 2022 adalah sebesar 8,40 juta penduduk. Tentu saja pemerintah gagal dalam memulihkan ekonomi secara maksimal, dan juga terjadi ketidak seimbangan atau kesenjangan sosial dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

terjadinya ke-tidak seimbangan atau kesenjangan sosial yang jauh sekali dari cita-cita pancasila yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Kebodohan serta kemiskinan masih saja menjadi permasalah semenjak kemardekaan hingga sekarang ini, perlu kita pertanyakan ada apa dengan Indonesia saat ini?

Dengan keadaan Indonesia yang tidak baik-baik saja, tentu kita sambut dengan optimisme partisipasi untuk mengaja dan untuk indonesia lebih berkemajuan. Serta semangat persatuan yang tidak henti-hentinya kita tanamkan dalam tubuh ikatan. Banyak anak muda sekarang yang dininabobokkan serta dimanjakan dengan sikap apatis dan tidak mau tahu dengan keadaan bansgsa. Anak muda yang tidak hanya mencari kebahagiaan sesaat tetapi terus berjuan untuk masa depan Indenesia yang lebih baik. Tentu dengan kegelisahan bangsa saat ini juga menjadi kegelisan kita bersama terkhususnya bagi kader IMM. Ikut berpartisipasi dalam setiap keadaan maupun permasalah yang dihadapi Indonesia saat ini. Kecakapan seorang kader merupakan faktor yang utama, karena akan menentukan warna pikiran dan kepemimpinannya kedepan, ilmu merupakan aspek utama dalam membangun kader yang berkualitas dan tangguh sebagaimana kata bijak yang diungkapkan oleh Ali Bin Abi Thalib, “barang siapa yang menginginkan dunia, maka harus berilmu dan barang siapa yang menginginkan akhirat harus dengan ilmu dan barang siapa yang menginginkan keduanya, maka herus dengan ilmu”.  

Prof. Amien Rais dalam bukunya Agenda mendesak bangsa selamatkan Indonesia dalam genggaman korporatokrat dari gagasan inilah IMM menemukan langkah untuk merumuskan gagasan untuk merumuskan Indonesia berkemajuan.

Tujuan besar dari korporatokrat itu tidak hanya ingin menghancurkan negara dan kedaulatannya akan tetapi tujuan utama menghancurkan moralitas sebuah bangsa dan melemahkan generasi suatu bangsa, ketidakpercayaan suatu bangsa bahwasanya mereka bisa menjadi bangsa yang mandiri, di samping itu pengikisan pada budaya-budaya di Indonesia yang beragam yang coba dimodifikasi dan westernisasi untuk dapat masyarakat suatu bangsa itu praktek dan tingkah lakunya seperti apa yang mereka desain dan inginkan.

Kebersamaan suatu negara merupakan budaya gotong royong, tapi kini telah hilang ditelan bumi, karena kita telah disunat untuk mengejar kepentingan kita masing-masing. Tentu ini haruslah menjadi perhatian besar bagi kita anak bangsa Indonesia dan kader ikatan khususnya yang masih cinta akan perjuangan yang telah dibangun susah payah oleh founding father kita.

Tokoh reformasi M Amien Rais pernah mengatakan kepada kita semua sebagai anak bangsa Indonesia dalam bukunya agenda mendesak bangsa selamatkan Indonesia. “Kita bangsa Indonesia hanya mampu mencintai merah putih hanya pada sektor simbolik dan kepentingan” apa yang disampaikan oleh tokoh reformasi tersebut seharusnya menjadi bahan evaluasi yang besar untuk para elit negara saat ini dan nantinya supaya kita merasakan bahwa kita cinta kepada merah putih bukan hanya pada saat kita membutuhkannya tetapi akan menjaga kedaulatan kekayaan industri hutan dan kekayaan alam lainnya yang ada di Indonesia bukan malah kita menggadaikan kekayaan alam yang dimiliki Indonesia. Maka pertanyaan besar yang harus dihadirkan dalam pikiran kita apa yang salah pada bangsa ini?

Pertama, pemerintah kita oleh rakyat untuk menjaga dan mengelola bangsa dan kekayaan untuk memberikan kesejahteraan pada rakyatnya kini telah banyak kita jumpai pemimpin hanya mementingkan kepentingan pribadi, kelompok, golongan, dan orang-orang dekatnya, tentu ini merupakan masalah yang besar dalam pemerintahan kita harus diluruskan cara pandangnya agar memiliki jiwa yang nasionalis dan rasa peduli terhadap rakyatnya.

Kedua, elit negara kita di sini adalah orang-orang yang menduduki kursi yang strategis dalam menentukan kebijakan untuk menjaga kedaulatan bangsa bukan malah mencuri dan menjual kekayaan dimiliki Indonesia dan para elit negara yang kita miliki saat ini adalah orang yang cukup dedek baik pengelolaan suatu kebutuhan anak bangsa maupun pada menjaga kekayaan alam yang dimiliki Indonesia.

Ketiga, media massa kita media massa dalam proses awalnya diciptakan untuk membangun konsep dan membuka informasi untuk dapat dikonsumsi oleh rakyat dalam artian informasi yang disampaikan adalah yang memiliki orientasi untuk perubahan bagi masyarakat pada arah positif membuka ruang untuk rakyat dapat mengonsumsi informasi yang layak disaring namun informasi yang dibangun pada media massa sekarang adalah provokator yang memihak kepada kepentingan korporatorat atau pemilik modal karena sesungguhnya media massa ini adalah pilar keempat dalam mendorong kemajuan bangsa

Dalam perjalanannya yang begitu panjang IMM dalam mengamati bangsa dan negara ini maka sudah saatnya ia tidak menawarkan ide dan gagasannya bagaimana membangun industri kemajuan dalam konsep ditawarkan sebagai mana termasuk dalam tri kompetensi dasar imm menegaskan bahwa:

  1. Intelektualitas, maka dalam bangun bangsa Indonesia harus berdasarkan intelektual dan kesepakatan dalam memimpin bangsa dan negara ini harus dipimpin oleh orang-orang yang memiliki ahli dalam bidang itu sendiri sebagaimana yang ditawarkan oleh Kamaruddin Hidayat mengatakan salah satu cara dalam membangun Indonesia berkemajuan adalah harus dengan pendidikan yang berkualitas itu artinya kita membutuhkan orang yang memiliki pendidikan dan pengalaman dalam membangun Indonesia ini.
  2. Humanitas, yang memiliki makna bahwa pemimpin suatu negara harus memiliki nilai sosial yang tinggi sebagaimana yang dikatakan Komaruddin Hidayat bahwa dalam membangun bangsa ini dibutuhkan kesejahteraan sosial yang dibangun oleh pemerintah maka dalam hal ini kesejahteraan sosial masyarakat harus diutamakan dan kepentingan bangsa harus selalu diutamakan dalam memimpin bangsa ini
  3. Religiulitas, yang memiliki makna bahwa bangsa ini di samping memiliki intelektualitas humanitas harus menjadi landasan dasar yakni religiulitasnya sebagaimana dikatakan oleh Komaruddin Hidayat itu dalam membangun bangsa ini harus menjadikan dasar pada nilai-nilai keislaman sehingga kesejahteraan keadilan dan kemakmuran itu terjawabkan oleh Islam

Dalam kesiapan menbangun Indonesia berkemajuan IMM sidah siap secara intelektuandan moralitas, humanitas dan kesadaran sosial, serta religiulitas dan kesadaran atas aturan tuhan. Karena dalam membangun kesadaran bangsa tidaklah mudah seperti kita membaikkan telapak tangan, akan tetapibutuh komitmen dan kesadaran bahwa bangsa ini bukanlah milik pribadi.

*Silakan Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *