Krisis Iklim: Perspektif Mengenai Mindset dan Peran Agama dalam Solusinya

Oleh: Agus setiyono. ( Sek. PWM Jambi )

Krisis iklim saat ini merupakan hasil dari pola pikir manusia yang merugikan lingkungan. Namun, solusinya tidak hanya terletak pada perubahan perilaku, melainkan juga melibatkan dimensi spiritual yang diakui oleh berbagai agama.

Dalam menghadapi krisis iklim, peran Islam dapat menjadi pilar penting.
Dengan merujuk pada QS. Al-Ruum/30:41: “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).”

Pesan ini menunjukkan tanggung jawab manusia terhadap lingkungan sangatlah penting.

Agama Islam menekankan konsep keadilan dan tanggung jawab sosial sebagai bagian integral dari ibadah, dapat ditemukan dalam ajaran beberapa agama. Menerapkan prinsip-prinsip ini dapat membentuk masyarakat yang lebih peduli terhadap lingkungan.

Meresapi nilai-nilai agama sehari-hari dapat menjadi kunci transformasi positif. Islam mengajarkan kesederhanaan, mengurangi pemborosan, dan menghormati kehidupan di sekitar kita. Dengan memahami prinsip-prinsip ini, manusia dapat mengubah perilaku mereka menuju keberlanjutan.

Integrasi nilai-nilai agama mendorong masyarakat untuk mengurangi jejak ekologis. Dukungan terhadap praktik-praktik ramah lingkungan dan promosi keberlanjutan menjadi bukti nyata dari peran agama dalam mengatasi krisis iklim.

Dengan demikian, menggabungkan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari dapat menjadi landasan kuat untuk membentuk sikap yang lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan dan berkontribusi positif dalam mengatasi krisis iklim yang dihadapi umat manusia saat ini.

*Silakan Share