Bergembira dalam Berpolitik: Perspektif Warga Muhammadiyah dalam Menghadapi Tahun Politik

Oleh : Agus setiyono

Tahun politik seringkali menjadi masa yang penuh dengan kegembiraan, harapan, tetapi juga kontroversi di berbagai belahan dunia, tidak terkecuali Indonesia. Dalam menghadapi dinamika politik ini, pendekatan yang diambil oleh masyarakat memiliki dampak signifikan terhadap stabilitas sosial dan harmoni di tengah-tengah perbedaan pandangan. Salah satu pandangan yang menarik perhatian adalah sikap warga Muhammadiyah terhadap politik.

Secara kelembagaan, Muhammadiyah memang dikenal sebagai organisasi Islam yang tidak terlibat dalam politik praktis. Namun, menariknya, Muhammadiyah juga tidak melarang anggotanya untuk menentukan pilihan politik masing-masing. Sikap ini mencerminkan pendekatan yang bijak dalam menyikapi perbedaan pandangan politik di antara warganya.

Dalam banyak masyarakat, perbedaan pilihan politik sering kali menjadi sumber perpecahan dan ketegangan. Namun, Muhammadiyah menunjukkan bahwa perbedaan tersebut seharusnya tidak merusak tali persaudaraan dan ukhuwah Islamiyah. Lebih dari sekadar memilih partai atau calon tertentu, Muhammadiyah menekankan pentingnya menjunjung tinggi akhlakul karimah dalam berpolitik. Ini mengingatkan kita semua bahwa sikap santun, menghormati perbedaan, dan menjaga nilai-nilai moral adalah hal-hal yang tak boleh dilupakan dalam setiap konteks, termasuk politik.

Memilih untuk bergembira dalam berpolitik adalah pendekatan yang lebih sejalan dengan semangat Islam dan ajaran Muhammadiyah. Dalam Al-Quran, kita diajarkan untuk berdialog dengan orang lain dengan cara yang baik dan mengikuti jalan tengah. Sikap ini bisa mengurangi ketegangan yang mungkin muncul akibat perbedaan pandangan politik.

Dengan mengedepankan prinsip-prinsip etika dan moral dalam berpolitik, warga Muhammadiyah memberikan contoh yang inspiratif bagi masyarakat luas. Mereka menunjukkan bahwa partisipasi politik tidak harus mengorbankan integritas pribadi atau hubungan sosial yang baik. Sebaliknya, politik dapat menjadi sarana untuk memperkuat nilai-nilai keislaman dan ukhuwah Islamiyah.

Wallahua’lam bishawab***

*Silakan Share