Seyakin Apa Kita Menuju Tujuan

Oleh : Agus setiyono

Kehidupan sering diibaratkan sebagai perjalanan, sebuah petualangan yang penuh tantangan dan kejutan. Dalam perjalanan ini, kita berhadapan dengan berbagai pilihan dan keputusan yang harus diambil. Seperti naik kapal atau mobil, kita mungkin merasa yakin bahwa kita akan sampai ke tujuan meskipun tak mengenal baik nahkoda atau sopir yang membawa kita. Namun, ada paradoks menarik yang muncul ketika berbicara tentang kepercayaan kepada Tuhan.

Dalam konteks spiritualitas dan keagamaan, banyak orang merasa memiliki hubungan dengan Tuhan atau kekuatan yang lebih tinggi. Mereka mengenal Tuhan melalui ajaran agama, doa, dan pengalaman pribadi. Namun, seringkali ada keraguan yang muncul tentang apakah hidup ini akan benar-benar mencapai tujuan yang diinginkan. Mengapa, padahal kita memiliki keyakinan kuat terhadap Tuhan, kita masih merasa ragu tentang akhir perjalanan kita?

Salah satu penjelasan mungkin adalah kompleksitas kehidupan itu sendiri. Kita dihadapkan pada berbagai rintangan, tantangan, dan ketidakpastian yang dapat meragukan arah perjalanan kita. Dalam mengendarai kapal atau mobil, kita mungkin lebih percaya pada teknologi, perhitungan, dan pengalaman yang mendukung kesuksesan perjalanan fisik kita. Namun, dalam hal spiritualitas, aspek-aspek ini cenderung lebih abstrak dan sulit dipahami, sehingga menciptakan ruang bagi keraguan.

Kemudian ada faktor kebebasan dan kehendak bebas. Dalam hidup, kita memiliki kebebasan untuk membuat pilihan dan mengambil tindakan. Ini berarti kita bertanggung jawab atas bagaimana perjalanan hidup kita berkembang. Ketidakpastian ini dapat menciptakan keraguan tentang apakah kita sedang mengambil langkah yang benar atau sebaliknya. Dalam hal ini, keyakinan kepada Tuhan mungkin dihadapkan pada pertanyaan tentang sejauh mana kita harus mengandalkan Tuhan dan sejauh mana kita harus mengambil alih kendali.

Namun, keraguan ini juga merupakan bagian alami dari perjalanan spiritual. Keraguan memungkinkan kita untuk merenung, mencari jawaban yang lebih dalam, dan menguatkan keyakinan kita. Melalui proses ini, banyak orang menemukan makna yang lebih dalam dalam kehidupan mereka dan merasa lebih dekat dengan Tuhan.

Dalam akhirnya, paradoks ini mengingatkan kita bahwa perjalanan kehidupan adalah campuran antara keyakinan dan keraguan. Kita mungkin tidak dapat sepenuhnya menghilangkan keraguan, tetapi kita dapat belajar untuk merangkulnya sebagai bagian yang integral dari pencarian makna dan tujuan hidup kita. Dengan tetap terhubung dengan Tuhan atau kekuatan spiritual kita, kita dapat merasa lebih mantap dalam menghadapi ketidakpastian dan dengan keyakinan bahwa perjalanan ini, bagaimanapun hasil akhirnya, memiliki arti yang mendalam.

Wallahua’lam bishawab.

*Silakan Share