Politik Identitas dalam Perspektif Pilkada Kerinci

KERINCI – IDEAA.ID || Oleh : Ilham Kurniawan, S.IP Alumni Sekolah Kader Pengawas Partisipatif (SKPP).

Proses demokrasi di indonesia merupakan proses demokrasi yang tidak terlepas dari orientasi identitas agama dan politik. hal ini tidak dapat dipungkiri jika dilihat dari keikutsertaan partai politik dengan berbagai ideologi nasionalis dan agamis. Isu-isu politik primodial sebagai identitas dipastikan akan tetap muncul dalam kotensasi politik elektoral pemilihan kepala daerah pilkada 2024 di Kabupaten Kerinci, isu primodial yang berbasis suku, agama, ras dan antar golongan (SARA) akan tetap dimainkan para elite politik dan tim sukses bacakada dalam rangka memobilisasi dan meningkatkan ketertarikan calon pemilih. Politik identitas merupakan suatu hal yang lumrah terjadi dengan komposisi masyarakat majemuk yang heterogen.

politik Identitas adalah politik yang didasari atas kesamaan beranekaragaman bentuk sosial dalam masyarakat. Politik identitas ini dimanfaatkan untuk mendulang suara-suara dalam pemilihan demokrasi di berbagai belahan negara di dunia termasuk di Indonesia dan daerah-daerah yang cenderung memiliki keragaman budaya, suku dan agama.

Menurut stuart hall, Politik identitas dimaknai sebagai suatu proses yang dibentuk melalui sistem bawah sadar manusia, sistem ini terjadi karena adanya ketidakpuasaan dalam menghadapi berbagai macam masalah-masalah sosial yang terjadi. dari pengertian para ahli di atas, mengenai pengertian politik identitas dapat disimpulkan secara umum bahwa politik identitas adalah politik yang di dasari pada kesamaan masyarakat yang terpinggirkan atau yang mencoba menghimpun kekuatan untuk melawan kelompok-kelompok tertentu.

Primodialisme sebenarnya muncul akibat pengaruh dari kemajemukan dan multikultural terhadap kehidupan masyarakat. Menurut para ahli Abdillah (2002) dalam pandangannya, definisi politik identitas adalah politik yang dasar utama kajiannya dilakukan untuk merangkul kesamaan dasar persamaan tertentu baik persamaan agama, etnis, dan juga persamaan gender.

Kabupaten Kerinci merupakan daerah yang memiliki tingkat penduduk yang beragam berlatar belakang budaya, suku, etnis dan agama. Etnis yang mendiami kabupaten kerinci terdiri dari suku kerinci dan terbagi dalam kelompok-kelompok kecil yang terhimpun dalam satu identitas bahasa seperti Kerinci Hulu, Tengah dan Bagian Hilir. selain penduduk asli kerinci di bagian hulu kerinci dihuni mayoritas transmigrasi suku jawa dan di daerah perbatasan kerinci hilir dihuni suku perantau minang.

Pesta demokrasi pada Pilkada Kerinci yang akan digelar pada 27 November 2024 sangat menarik untuk diikuti, munculnya calon-calon yang akan maju pada kontestan pilkada wajah baru dan wajah lama mewarnai pertarungan pada Pilkada Kerinci yang sedang menarik simpati partai politik dalam mengusung bacalon di Pilkada, Manuver dan serangan udara melalui media sosial terus digaungkan para tim sukses bacakada dan termasuk dengan menggunakan politik identitas dengan kelompok adat.

Ancaman pengunaan politik identitas terus menjadi perhatian oleh pemangku kepentingan yang berwenang, karena politik identitas akan memicu terjadinya polarasi masyarakat khususnya selama pasca pelaksanaan pesta demokrasi. Polarasi simbol-simbol politik di indonesia menyadari bahwa politik identitas itu merupakan instrumen yang sangat ampuh dan murah untuk memobilisasi massa dan suara.

Politik identitas memungkinkan untuk para kandidat calon kepala daerah mensosialisasikan diri dan masuk dalam semua golongan yang ada dalam masyarakat misalnya dengan menonjolkan kesamaan kesukuan calon pemimpin, kesamaan golongan ulama, kesamaan politik gender. politik identitas dipahami memiliki dampak positif dan negatif, dampak negatif politik identitas timbulnya konflik vertikal dan horizontal seperti ujaran kebencian antar kelompok, suku ras dan agama sehingga menimbulkan konflik yang mengakibatkan kekacauan, kerusuhan dan ketidakstabilan keamanan masyarakat.

Politik Identitas yang di kelompokkan dalam tiga distrik Kerinci Mudik, Tengah dan Hilir, Dapil Kerinci Mudik tetap menjadi Primadona dalam Setiap Pilkada Kerinci bagaimana tidak Bupati Terpilih sejak 15 Tahun terakhir berasal dari Kerinci Mudik yang memiliki suara cukup signifikan meliputi Gunung Kerinci 9.669, Gunung Tujuh 11.205, Kayu aro 15.322, Kayu Aro Barat 16.515, Siulak 17.333, dan Siulak Mukai 8.912, Saat ini ada tiga calon penantang dari Kerinci Mudik Fadli Sudria yang notabene adalah Anggota DPRD Provinsi Jambi, Monadi Murasman seorang Birokrat dan Anak mantan Bupati Kerinci yang memiliki massa yang tersebar merata di akar rumput, dan Penantang Baru di Pilkada Letkol Darmadi akan tetapi memiliki antusias yang tinggi di Kerinci Mudik.

Di kerinci Tengah yang meliputi Dapil 3 Ada nama Deri Mulyadi seorang Aktivis dan Dokter bedah Tulang dan Boy Edwar Seorang Pengusaha dan Anggota DPRD Kerinci dua Periode sedangkan di Kerinci Hilir hanya satu nama yang muncul yaitu H.Tafyani Kasim seorang Pengusaha.

Ciri khas, yang ada di dalam politik identitas, antara lain adalah sebagai berikut;

  1. Memiliki kesamaan dan tujuan untuk membentuk kekuatan berdasarkan peta politiknya.
  2. Ketidakpuasaan yang muncul dari dalam masayrakat yang merasa terpinggirkan
  3. Memberikan jalur politik sebagai alternatif untuk menyatukan kekuatan dalam rankaian agenda demokrasinya.

Seharusnya momentum pilkada harus dimaknai sebagai memilih seorang pemimpin kepala daerah yang handal, berintegritas, memiliki komitmen yang tinggi dan mampu membangun kebijakan yang baik bagi daerah dan kehidupan masyarakat.

dengan demikian pemilukada menuntut suatu proses demokrasi yang luber dan jurdil. Sudah seharusnya pilkada kerinci tahun 2024 yang dikedepankan visi misi calon dan ide-ide gagasan pembangunan untuk kepentingan masyarakat lima tahun kedepan sehingga pembangunan kerinci kedepan dapat berlanjut dan memiliki dampak kesejahteraan masyarakat dan kemajuan daerah.

Menurut Penulis, dengan SDM yang dimiliki masyarakat kabupaten kerinci akan sulit memainkan Politik Identitas pada Pilkada Kerinci 2024 di Masyarakat, Pengalaman pada Pemilu Legislatif 2024 Masyarakat sudah cenderung dengan Politik damai dan mengedepankan Visi Misi calon dalam Pembangunan daerah Kabupaten Kerinci Kedepan, semoga pada Pilkada 2024 menghasilkan pemimpin yang mengayomi masyarakat dan memiliki Kepemimpinan yang baik untuk kerinci kedepan.

*Silakan Share