IDEAA.ID, Sungai Penuh – Konflik turnamen sepak bola Walikota Sungai Penuh cup 2022 menjadi sorotan berbagai pihak, Selasa (4/9/22).
Dedek Eko Pratama, sekretaris Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Jambi salah satunya. Ia mengatakan kejadian itu terlalu dilebih-lebihkan.
“Itukan turnamen Walikota cup, terus saat terjadinya kericuhan yang main juga ada wawako yang katanya disenggol sehingga memicu kericuhan, setelah itu beredar kabar kegiatan tersebut dihentikan karena tidak memiliki izin, masa selevel Walikota cup tidak ada izin, terus ketua PSSI nya kenapa ikut main kalau tidak ada izin. Ini kan seperti dilebih-lebihkan,” kata Dedek.
Selain itu, ia juga menduga adanya aroma keretakan hubungan antara Ahmadi dan Antos.
“Saya melihat sepertinya hubungan antara Wako dan Wawako Sungai Penuh sudah mulai renggang. Hal itu dapat dilihat dari isu yang terus bergulir seolah-olah kesannya seperti hanya Walikota yang salah dalam hal ini, sementara Wawako Antos yang juga selaku ketua PSSI hilang bak ditelan bumi,” kata dia.
“Jika seandainya ada masalah internal, semestinya harus profesional dan tidak melibatkan banyak orang sehingga dapat berpotensi memecah belah masyarakat,” pungkas Dedek. (piq)
