PENUNGGANG DEMONSTRASI ALA MAHASISWA

Oleh : IMMawan Rafli Tria – Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Jambi

Unjuk rasa atau Demonstrasi adalah sebuah gerakan protes yang dilakukan sekumpulan orang di hadapan umum. Menyampaikan pendapat di muka umum merupakan salah satu hak asasi manusia yang dijamin dalam Pasal 28 Undang-Undang Dasar 1945 yang berbunyi ” “Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan Undang-undang”.

Unjuk rasa umumnya dilakukan oleh mahasiswa yang menentang atau tidak setuju dengan kebijakan pemerintah. Namun unjuk rasa juga dilakukan oleh kelompok-kelompok yang merasa ditindas oleh kebijakan pemerintah.

Sudah tidak asing lagi kita melihat dan mendengar demontrasi Mahasiswa, Masih ingatkah akan demonstrasi para mahasiswa sewaktu menggulingkan pemerintah Orde Baru pada 1998? Mahasiswa dengan gigih dan tulus menyuarakan aspirasi salah satu di antaranya adalah bahwa pemerintah Orde Baru sebetulnya bukan pemerintahan yang demokratis, karena sudah berkuasa selama 32 tahun.

Pergerakan Mahasiswa dalam demonstrasi menjadi salah satu cara menyampaikan aspirasi dan kritikan terhadap kebijakan pemerintah, gerakan mahasiswa mengawasi dan mengawal jalannya demokrasi, agar tetap berpegang pada kepentingan rakyat dan tujuan dari unjuk rasa adalah sebagai bentuk perlawanan atas ketidakadilan, demonstrasi itu seperti menyuarakan kegelisahan yang dihadapi oleh masyarakat. Faktornya yaitu kekecewaan atas kebijakan pemerintah, dengan apa yang telah atau akan diputuskan oleh pemerintah yang tidak adil untuk masyarakat.

Namun sangat disayangkan belakangan ini ada demonstrasi yang dijadikan alat untuk memaksakan kehendak dari sekelompok orang terhadap otoritas tertentu. Bahkan, ada pula aksi demo yang bisa dipesan untuk mencapai tuntutan yang memesan, bahkan ada juga demonstrasi  mahasiswa dilakukan oleh beberapa kelompok saja dan anehnya kelompok mahasiswa ini melakukan aksi unjuk rasa dengan tuntutan yang sama tapi tidak berjuang di jalanan bersama.

Lalu muncul pertanyaan di benak, kenapa tidak turun ke jalan bersama? Atau demonstrasi hanya mau unjuk gigi kelompok dan bukan atas nama rakyat? Mari saksikan bersama-sama.

Atas nama apapun penindasan harus terus dilawan, meminjam kata kata Soe hok gie “Hanya ada dua pilihan: menjadi apatis atau mengikuti arus. Tapi, aku memilih untuk jadi manusia Merdeka!

*Silakan Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *