Penerima Bantuan Bedah Rumah Diduga Tidak Sesuai Kriteria, Perangkat Desa Kemantan Agung Saling Lempar ‘Bola Panas’

IDEAA.ID, KERINCI – Mencuat dugaan adanya penerima Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) di desa Kemantan Agung, Kecamatan Air Hangat Timur yang tidak sesuai syarat dan kriteria yang berlaku.

Kuat dugaan penerima bantuan BSPS di desa Kemantan Agung tersebut juga terdata sebagai penerima BPNT dari kementerian sosial dan sudah pernah menerima bantuan sejenisnya sebelumnya.

Hal itu sontak menuai kritikan dari ketua umum Ikatan Mahasiswa Kemantan Kerinci (IMK-K) Ikbal Rovaldi, ia mengatakan bahwa insident ini sangat memprihatinkan.

“Ini persoalan kemanusian, jujur saya merasa sangat terpanggil. Jika ini benar terjadi di desa Kemantan Agung sungguh ini sangat memalukan dan kinerja perangkat desa tersebut sangat perlu untuk dipertanyakan karena ini menyangkut bantuan sosial dari pemerintah yang harus direalisasikan secara benar atau tepat sasaran,” ujarnya, Sabtu (28/23).

Sementara, Pendra Irawan selaku tim yang ditugaskan untuk melakukan survei tersebut mengatakan tugasnya hanya melakukan survei dan mengirimkan data yang diperlukan kepada pihak kementerian.

“Ya, kami hanya menjalankan tugas sesuai dengan petunjuk dan teknis pelaksanaan. Kalaupun ada data penerima yang ganda atau mendapat bantuan lainnya seperti PKH dan sejenisnya itu disampaikan oleh perangkat desa yang mendampingi kami saat turun ke lapangan,” ucapnya.

Selain itu ia juga menjelaskan syarat dan kriteria penerima bantuan tersebut.

“WNI yang sudah berkeluarga, memiliki bukti kepemilikan tanah yg jelas dan sah, memiliki satu satunya rumah dgn kondisi tidak layak huni, belum pernah memperoleh bantuan sejenis dalam kurun waktu 10 Tahun terakhir, berpenghasilan maksimal sebesar UMP atau UMK, tidak menerima bantuan pemerintah dari kementerian lain, bersedia berswadaya, mau mengikuti aturan yang ditetapkan program BSPS,” bebernya.

Menanggapi kabar tersebut Sekretaris Desa Kemantan Agung Dedi mengatakan dirinya tidak tahu menahu tentang persoalan tersebut.

“Seingat kami selama kami menjabat sebagai Sekdes Kemantan Agung belum ada bantuan BSPS/sejenisnya masuk ke desa Kemantan Agung, kurang tau jugo kalau sebelum kami menjabat di desa Kemantan Agung, soalnya setelah tamat kuliah tahun 2012 kami berada di luar daerah,” jelasnya.

Dedi menegaskan kala itu dirinya tidak ikut saat tim survei turun ke lapangan untuk meninjau kondisi rumah calon penerima bantuan tersebut.

“Itu kita kurang tau jg, soalny pas survey kmaren ,kebetulan desa kemantan Agung masa pilkades, jadi karena saya lansung jadi PLH kemantan Agung, saya lumayan sibuk waktu itu,saya minta bantuan staf saya untuk mendampingi survey ke rumah-rumah calon penerima, mungkin bisa bapak komfirmasi ke stap saya lansung,” tutupnya.(dan)

*Silakan Share