Jum’at, 9 September 2022 sejumlah OKP Cipayung Plus beserta dengan BEM Se Jambi mendapatkan undangan dari Polda Jambi mengenai pembagian Sembako untuk masyarakat terdampak kenaikannya harga BBM.
Seperti kita ketahui bersama pertanggal 3 September 2022 Presiden Joko Widodo secara resmi mengumumkan kenaikannya harga BBM antara lain Pertalite, Pertamax dan Solar. Tentu hal ini menimbulkan polemik di kalangan masyarakat secara luas terkhusus di kalangan mahasiswa dan kalangan para aktivis pergerakan.
Semua rambu-rambu telah dinyalakan di setiap penjuru daerah untuk turun aksi menolak kenaikannya harga BBM. Tak terlepas di provinsi Jambi, banyak sudah hampir seluruh kalangan pergerakan mahasiswa pulang pergi silih berganti mendatangi kantor DPRD Jambi untuk menyampaikan aspirasi penolakan melonjaknya harga BBM.
Tetapi pertanggal 9 kemarin Pergerakan Mahasiswa dibuat loyo, seolah mereka menyia-nyiakan perjuangan selama ini. Pasalnya sejumlah OKP dan BEM memberikan sembako kepada masyarakat luas yang di dapatkan dari Polda Jambi dengan dalih untuk membantu masyarakat terdampak kenaikan BBM.
“Pembagian sembako yang dilakukan oleh kawan-kawan aktivis merupakan bentuk penghianatan terbesar terhadap rakyat. Dengan melonjaknya BBM yang sangat tinggi jelas ini sangat menyengsarakan rakyat. Apalagi Bahan Bakar Minyak bisa dikatakan sebagai kebutuhan yang vital yang diperlukan oleh masyarakat. Lalu hari ini pembagian sembako dinilai sebagai solusi paling efektif untuk masyarakat terdampak. Berapa besar jika di rupiah kan sembako yang mereka dapat dengan harga BBM yang tinggi dan akan berkepanjangan? Ini bukan solusi yang tepat, terkhusus dikalangan pergerakan seharusnya memiliki kajian yang tepat dan mendalam. Ini sama saja mereka menyetujui kebijakan pemerintah yang tidak berpihak pada rakyat. Semoga setelah ini pergerakan akan terus bergejolak dan tidak terhenti sampai pembagian sembako” tutup Muhammad Sukardi – Sekretaris Umum PC IMM Muaro Jambi
