MTQ Itu Tidak Memiliki Urgensi (samasekali) di Saat Kondisi Ekonomi Masyarakat Sedang Sulit

Foto: Indra Mustika -Ketum PDPM Kota Sungai Penuh

Dalam kurun waktu setahun ini “inflasi” sudah memberi “peringatan” kepada kita terutama pemerintah Provinsi Jambi, sebuah kondisi dimana kegawatan terhadap lonjakan harga naik dan membuat masyarakat semakin sulit. Persoalan ini tidak begitu responsif oleh Gubernur Jambi. Baru dua hari BBM naik, secara implikasi berpotensi bahan pokok akan naik, menambah kesulitan masyarakat memenuhi kebutuhan primernya. Apa urgensi MTQ ditengah kesulitan ekonomi masyarakat?

Dengan menghabiskan milyaran rupiah dalam pelaksanaan MTQ, mestinya Provinsi Jambi berpikir ulang tentang pelaksanaan ini. Ada kondisi kemanusiaan yang terancam, dimana implikasi dari “ketersusahan” ekonomi masyarakat, berdampak pada berbagai sendi kehidupan “mereka.

Ditengah “perlombaan” MTQ, ada anjuran ayat Al-Qur’an dan bahkan dinisbahkan sebagai “pendusta” agama, dalam surat Al-Maun;

Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya, orang-orang yang berbuat riya, dan enggan (menolong dengan) barang berguna. (QS. Al Maun: 1-7).

Sebuah keurgensian di dalam melihat “ketidak urgensian” MTQ terletak pada kerbermaksudan ritual MTQ dengan subtansial Al-Qur’an. Dalam “kontestasi” yang diperlombakan, ada manusia yang dalam kelaparan, putus kontrak kerja, anak dalam putus sekolah, orang tua jompo yang tidak ada pemeliharaan, dan anak yatim yang sedang tak keharuan, orang miskin semakin melebar. Itu semua kesenjangan sosial yang akan kita lihat dari segi “paradoksionalitas”.

Maka dengan pertimbangan yang kuat, saya menyarankan kepada Gubernur Jambi untuk membatalkan MTQ kemudian berfokus mengurus kemanusiaan yang “terancam dampak inflasi.

Oleh: Indra Mustika – Ketum PDPM Kota Sungai Penuh

*Silakan Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *