Menyemai Keteladanan di Baitul Arqom Amal Usaha Muhammadiyah dan Aisyiyah Kota Jambi

Oleh : Dr. Emaridial Ulza, SE.,MA (Ketua PP Pemuda Muhammadiyah / Sekretaris UHAMKA Universitas Muhammadiyah Prof.Dr.Hamka)

Kegiatan Baitul Arqom Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) dan Aisyiyah di Kota Jambi yang melibatkan berbagai jenjang pendidikan, mulai dari TK, SD, SLTP, hingga SLTA, adalah salah satu bentuk komitmen Muhammadiyah dalam mencetak generasi berkarakter, berilmu, dan berintegritas. Kegiatan ini tak hanya menjadi momen penguatan spiritual, tetapi juga penegasan kembali prinsip-prinsip dasar perjuangan Muhammadiyah yang telah dirintis sejak lebih dari satu abad lalu.

Keistimewaan Menjadi Bagian dari AUM
Bapak dan ibu guru yang menjadi bagian dari Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) patut merasa beruntung. Anda bukan hanya mendidik generasi penerus, tetapi juga menjadi penerus jejak tokoh-tokoh besar bangsa. Salah satu contoh paling inspiratif adalah Jenderal Sudirman, yang dikenal sebagai Panglima Besar pertama Republik Indonesia. Di balik gelarnya yang megah, Sudirman memulai kariernya sebagai seorang guru di sekolah Muhammadiyah di Cilacap, Jawa Tengah.

Semangat ini mencerminkan visi besar KH Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah, yang sejak tahun 1910 telah berpikir jauh ke depan. Di tengah pandangan masyarakat saat itu yang menganggap pendidikan modern sebagai hal asing, KH Ahmad Dahlan mendirikan sekolah sebagai sarana mencerdaskan umat. Beliau memahami bahwa pendidikan adalah kunci kebangkitan Islam dan kemajuan bangsa.

Prinsip “Hidup-hidupilah Muhammadiyah”
Sejak awal berdirinya, Muhammadiyah menanamkan prinsip hidup: “Hidup-hidupilah Muhammadiyah, jangan mencari hidup di Muhammadiyah.” Prinsip ini bukanlah larangan untuk mendapatkan penghidupan dari Muhammadiyah, tetapi sebuah pengingat agar setiap pengabdian yang dilakukan selalu dilandasi keikhlasan. Dalam keikhlasan tersebut, ada keberkahan yang tak ternilai harganya.

Muhammadiyah: Diakui Sejak Dulu
Muhammadiyah merupakan satu-satunya organisasi Islam yang telah mendapat pengakuan resmi dari Pemerintah Hindia-Belanda. Lahir di Yogyakarta, Muhammadiyah tidak hanya berkembang di wilayah Jawa tetapi juga di berbagai daerah lainnya seperti Ambon, Makassar, hingga pelosok Nusantara. Keberadaan AUM yang kini tersebar luas menunjukkan keberhasilan Muhammadiyah dalam menanamkan nilai-nilai Islam berkemajuan.

Untuk Para Pendidik: Teruslah Mengabdi dengan Ikhlas
Para pendidik Muhammadiyah adalah pilar penting dalam keberlanjutan perjuangan Persyarikatan ini. Di tengah dinamika zaman, keikhlasan dan dedikasi tetap menjadi modal utama dalam mendidik generasi penerus bangsa. Sebagaimana yang telah diajarkan oleh KH Ahmad Dahlan, perjuangan ini adalah amanah yang harus dijalankan dengan sepenuh hati.

Penutup
Kegiatan Baitul Arqom Amal Usaha Muhammadiyah dan Aisyiyah di Kota Jambi menjadi salah satu bukti nyata keberlanjutan semangat pembaruan yang telah dirintis sejak masa KH Ahmad Dahlan. Mari bersama-sama memaknai setiap langkah di Muhammadiyah sebagai ibadah, sembari terus memupuk keikhlasan dan dedikasi demi mencetak generasi yang unggul dan berkarakter.

Semoga Muhammadiyah terus menjadi pelopor dalam menciptakan Indonesia yang berkemajuan.

#Wallahu a’lam bish shawab

*Silakan Share