MENURUNYA MINAT DAN KETERTARIKAN REMAJA UNTUK MENJADI SEORANG PETANI

Oleh : IMMawati Nurmala – Mahasiswa Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi

Seperti kita tahu, Indonesia merupakan negara agraris yang dimana sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai seorang Petani. Pertanian sangat berperan penting dalam meningkatkan perekonomian negara karena pertanian merupakan pemasok bahan baku, sumber pendapatan nasional, menyediakan lapangan pekerjaan, sumber investasi, dan penghasilan devisa negara melalui ekspor. Dimulai pada fase awal pembangunan ekonomi hingga saat inipun masyarakat Indonesia sangat bergantung kepada sektor pertanian, banyak juga tenaga kerja yang berprofesi sebagai seorang petani. 

Semakin berkembangnya zaman, banyak pula diciptakan alat atau teknologi yang dapat digunakan di bidang pertanian sehingga memudahkan penduduk untuk mengembangkan usaha tani mereka. Pemerintah pun ikut menciptakan program-program yang berkaitan di bidang pertanian untuk membantu permodalan seorang petani. Semakin banyaknya teknologi yang mempermudah kegiatan bertani yang seharusnya meningkatkan minat penduduk terutama remaja pada profesi petani harusnya bisa lebih banyak dan meningkat.

Tetapi di zaman sekarang ini, minat dan ketertarikan seorang remaja pada bidang pertanian sangat sedikit. Hal ini di sebabkan karena mereka menganggap bahwa menjadi seorang petani merupakan pekerjaan yang tidak menarik, citra menjadi seorang petani di anggap kurang bergengsi, dan tentunya menjadi seorang petani tidak mendapatkan imbalan yang sesuai dengan harapan mereka.

Pertanian juga tidak terlalu terpengaruh oleh banyak kondisi contohnya saat wabah Covid-19 mulai datang di Indonesia nyatanya banyak pegawai lain yang terpaksa harus diberhentikan dari pekerjaan dan ada juga yang bekerja tetapi di batasi karena pembatasan kerumunan. Berbeda dengan petani yang masih bisa bekerja setiap hari di kebun atau ladang.

Cara pandang tenaga kerja muda juga sudah berubah di zaman modern ini, banyak yang mengira bahwa menjadi seorang petani hanya bisa bekerja di sawah, ladang, dan melakukan kegiatan mencangkul dan itu dinilai sangat tidak keren bagi generasi milenial saat ini. Maka dari itu berkuranglah minat dan ketertarikan mereka menjadi seorang petani, Padahal profesi seorang petani tidaklah selalu di sawah dan di ladang bahkan saat ini sudah jarang sekali kita temui remaja-remaja yang melakukan kegiatan bertani. Mereka memilih menganggur daripada mencoba untuk menciptakan lapangan  kerja nya sendiri menjadi seorang petani. Profesi menjadi seorang petani tidaklah selalu di sawah dan di ladang terdapat banyak sekali cara untuk bertani di zaman modern ini salah satu contohya yaitu dengan mengembangkan pertanian modern yaitu bertani dengan teknik hidroponik.

Berdasarkan Data Badan Pusat Statistik (BPS) nilai tukar petani tanaman perkebunan (NTPR) naik 15,96% menjadi 120,97% pada tahun 2021 dibanding tahun sebelumnya masih berada di 104,32. Jadi tingkat kesejahteraan petani di Indonesia sudah jelas mengalami kenaikan maka tidak ada salahnya bagi kita para remaja untuk mencoba mengerti bahwa menjadi seorang petani juga merupakan pekerjaan yang bermutu dan memiliki kesejahteraan yang baik. 

Meski tidak sedikit juga kita temui bahwa masih ada petani-petani yang tidak mengalami peningkatan pada produksi dan kesejahteraannya, dikarenakan banyak faktor yang mempengaruhi sebagai contoh yaitu sempitnya lahan atau kurangnya modal untuk memulai suatu produksi.

Tetapi itu dapat di atasi dengan mencoba mengelola lahan dengan lebih baik dan mengikuti prosedur dengan bijak. Dan juga pemerintah sudah menciptakan program-program pertanian yang berfungsi untuk membantu pendanaan awal di bidang pertanian. Salah satu contohnya yaitu program penyediaan layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Anak muda harusnya bisa memiliki pemikiran yang jauh lebih maju dan merubah mindset mereka mengenai profesi sebagai seorang petani, karena kita tau bahwa sektor pertanian bagi perekonomian Indonesia sangatlah penting maka sudah sepatutnya kita sebagai generasi muda mulai membuka pikiran untuk ikut memajukan perekonomian negara.

Menjadi seorang petani juga tidak serendah itu karena kita pun hingga saat ini masih bergantung hidup pada bercocok tanam untuk menciptakan barang dan penghasilan. Jika remaja mampu mengubah mindsetnya tentang ini maka dia akan berpikir bahwa menjadi seorang petani itu bisa ikut serta membantu memajukan kesejahteraannya.

*Silakan Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *