MARKETING POLITIK KANDIDAT CAPRES MENYONGSONG PILPRES 2024

KERINCI – IDEAA.ID || Oleh: Rafdi Ikhwandi, S.Sos Mahasiswa Magister Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta, Dinamika politik Nasional menuju 2024 semakin ramai dan hangat di perbncnagkan ditengah masyarakat Indonesia, antara adu menawarkan ide, gagasan antar kekuatan yang akan memasuki kontestasi pertarungan di pilpres 2024. Pemilu serentak 2024 tinggal menghitung bulan lagi, diskusi public tengtnag pilpres semakin menghangatkan pergerakan para bakal capres pun semakin menampakkan jati diri dan koalisi parpolpun semakin mengasyikkan saling mengunjungi antara parpol satu dengan parpol yang lain.

Melihat setuasi hari ini, ketika kita berbicara tentang ajang pilpres, banyak ragam ide gagasan, kekuatan yang mulai terstruktur, terkonsolidasi. Pada saat ini sudah memasuki pertengahan tahun 2023 menjadi salah satu waktu tersibuk partai politik dalam proses tahapan menyongsong pemilu serentak 2024.

Disamping disibukkan dengan beberapa proses tahapan pemilu, parpol juga harus dihadapakan dalam membangunan komunikasi politik, silaturahmi politik dalam mematangkang dan memantapkan pengusungan capres dan cawapres menjadi kandidat yang akan diusung dipilpres mendatang.

Faktor elektabilitas                

Faktor elektabilitas ini penting bagi parpol untuk melengkapi dukungan parpol, dengan 3 (tiga) pasang bakal capres yang sudah di deklarasikan oleh parpol pengusung masing-masing, Anies Baswedan dideklarasikan oleh Partai Nasdem, PKS dan Demokrat, Prabowo Subianto dideklarasikan Partai Gerindra, PKB dan Ganjar Pranowo dideklarasikan oleh Partai PDIP, PPP

Modal awal anies adalah para pemilih yang tidak puas dengan kinerja jokowi dan kecewa dengan sikap prabowo yang bergabung ke dalam cabinet jokowi sebagai menteri pertahanan usai dia kalah dalam pilpres 2019, hal itu membuat elektabilitas anies pada November 2022 sempat tinggi yang juga bertepatan dengan deklarasi nasdem untuk mengusung sebagai capres. Pada awal anies dideklarasikan basis pemilih anies cenderung beririsan sempat mengambil ceruk suara dari para pendukung prabowo, beberapa bulan belakangan situasinya berbalik dan prabowo disebut berhasil membuat para pendukungnya balik kandang, Anies yang mengusung Jargon Perubahan dan Perbaikan menjadi antitesa dari pemerintah Jokowi sejauh ini dinilai belum berhasil memperluas basis pemilihnya.

Marketing Politik

Marketing Politik merupakan suatu cara yang digunkan dalam kampanye politik untuk memengaruhi masyarakat dalam menentukan calon pilihnya. Cara ini secara otomatis membangun seperangkat maknapolitik di benak pemilih saat mereka menentukan pilihan. Kepentingan politik menentukan pihak manan yang di pilih (Pito et al, 2022) pemasaran politik memiliki efek mempengaruhi masyarakat, menciptakan opini yang sejalan dengan keinginan kandidat, sehingga memungkinkan mereka untuk memasarkan ide dan gagasan secara strategis dan efektif, pada pemasaran politik, tim pemenangan memainkan peran penting dalam perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan dan pengendalian pemasaran politik yang dilakukan.

Marketing Politik berperan penting dalam mempengaruhi pemilu, dimana para kandidat bersatu untuk meraih kemenangan (Nurfitriani et al, 2017) begitu juga dengan parpol memaminkan peran yang sangat penting dalam arah politik sehingga peran dan pengaruhnya seringkali hanya ada untuk diri mereka sendiri.Partai-partai baru baru munculpada awal abad ke-19 sebagai pelaku politik yang terorganisir untuk memenangkan pemilu dan mendapatkan kekuasaan pemerintah.

Teknologi/Media Massa

Dalam perkembangan teknologi modern, internet telah menjadi salah satu hal terpenting dalam lingkup masyarakat, menurut saya (Rafdi Ikhwandi) komunikasi massa merupakan suatu media informasi tersampaikan yang berhubungan dengan masyarakat luas yang berkaitan dengan publik.

Penggunaan media sosial dalam kampanye pembentukan figur atau sosok politisi dalam kajian media diantaranya berkaitan dengan aspek personal branding, dalam melakukan personal branding seorang tokoh atau pejabat publikmenjelaskan tentang karakter, kompetensi dan kekuatan yang dimiliki seseorang. Kita  pernah mengikuti Program kampanye Presiden Amerika Serikat Obama dengan Slogan “Yes We Can” dan “Change for the Better”yang di distribusikan melalui berbagai media online (Facebook, youtube, twitter, Istagram dan platform media sosial lainnya dinilai sukses membangunan dan membentuk branding Obama secara positif.

Dari tiga bakal capres dalam menghadapi pemilu 2024 yang akan datang saya Rafdi Ikhwandi melihat sosok Anies Baswedan mampu menggunakan media digital sebagai cara untuk menyatukan masyarakat dan memberikan informasi tentang prestasinya sebagai Gubernur DKI Jakarta serta kerangka politnya. Dalam hal ini, Anies secara tidak sadar mampu menampilkan dirinya kepada public sebagai calon pemimpin masa depan atau bisa dibilang bakal calon presiden Indonesia. Menjelang pemilihan presiden dan wakil presiden 2024 mendatang , pembahasan capres dan cawapres selalui menjadi  topik media di Indonesia, Dinamika politik Indonesia menjelang pemilu pilpres 202 nampaknya  menjadi headline di media, dan salah satu capres yang heboh diperbincangkan dipublikasikan adalah anies baswedan.

Kalau kita lihat partai Pengusung jargon Perubahan tentu telah menggunakan beberapa macam strategi politik, kita lihat strategi politik yang dilakukan adalah political marketing. Secara sederhana Political Marketing menurut (Firmanzah, 2012)  ada empat factor yaitu :

  1. Produk,  dalam pemasaran politik berarti partai, kandidat, dan gagasan-gagasan yang akan disampaikan. Produk ini berisi konsep, ideology, program-program, serta kebijakan
  2. Promosi, upaya periklanan, humas,dan promosi untuk sebuah parpol yang digabung sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
  3. Harga, mulai dari ekonomi, psikologi, sampai citra nasional. Harga ekonomi mencakup semua biaya yang dikeluarkan partai selama masa kampanye, harga psikologis pemilih misalnya, merasa dengan latar belakang, agama, etnis, pendidikan dan lain-lain. Sedangkan harga citra nasional berkaitan dengan apakah pemilih merasa kandidat tersebut dapat memberikan citra positif.
  4. Penempatan, berkaitan dengan cara hadir atau distribusi sebuah partai dan kemampuannya dalam berkomunikasi dengan pemilih.

disamping Tiga Bakal Capres yang sudah resmi dideklarasikan dan langsung mensosialisakan diri ditengah-tengah rakyat Indonesia, yang sama-sama memainkan marketing politik dalam menarik simpati masyarakat dan ada lagi misteri yang perlu kita nantikan dari Poros Golkar dan PAN, yang menyebut komunikasi politik terus dilakukan antar partai politik menjelang pemilu 2024, ketum partai Golkar Airlangga Hartarto menyebutkan karena banyak alternative bisa saja membentuk poro Dji Sam Soe.

Fastabiqul Qhoirot.

Wassalamualaikum wr wb

*Silakan Share