Madilog Yang Saya Baca

Madilog Yang Saya Baca

Oleh: Nanda Pratama

Pada awal bergabung dengan sebuah organisasi hal lumrah ketika kita di ajak dan di anjurkan untuk membaca buku oleh senior”.

Pada tahap pertama saya masih bingung mulai dari buku apa harus di baca, timbulah bak tetesan air di panas nya padang pasir, ada wahyu yang mengatakan baca dulu buku Madilog Tan Malaka, buku yang paling di gemari oleh aktivis.

Setelah saya baca, ntah saya sendiri atau ada yang sama dengan saya koq tidak membuahkan hasil, atau jauh sekali dari ekspektasi. atau sama dengan senior yang menganjurkan juga tidak mengerti makanya minta saya yang baca lagi.

Setelah sekian lama saya coba ulangi lagi membaca buku Madilog lalu saya mulai merasakan nuansa penting nya berpikir seperti yang di tuntun oleh Sutan Ibrahim ini, saya dapat menarik beberapa pesan mengapa Madilog itu ada dan apa penting nya kita membaca nya.

Memperjuangkan Indonesia harus di awali dengan merubah mindset (epistemologi), spirit masyarakat Indonesia pada saat itu cenderung pasrah thdp nasibnya, yang bergantung pada hal mistik dll susah di ajak berjuang dan selalu tenang aja kita di jajah dan berpikir hidup juga sebentar.

Madilog mengajak orang untuk percaya pada materi ; berpikir kongkrit (masyarakat Indonesia zaman dulu banyak yang hanya bergantung kepada takdir sebelum berjuang maksimal)

Memahami perubahan ; masyarakat harus di ajak berpikir dalam memahami perubahan ketika kita stagnan maka kita akan terjajah dan tertinggal.

berpikir logis maka banyak bab di isi oleh rumus” dan cara cara menyimpulkan serta mendefinisikan sesuatu.

Jangan takut dengan tantangan, masalah biar saja supaya kita terbentur, lama lama kamu tangguh, kalau sudah tangguh lama lama kamu terbentuk. seperti Madilog masih relevan untuk di baca lagi untuk kita semua.

*Silakan Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *