Lekas Pulih; Keindahan Gunung Kerinci, Menjadi Keganasan Tersendiri Bagi Masyarakat Kerinci

Oleh: Reski Afdol

Indonesia, negara kepulauan yang sangat indah tatkala di suguhkan pemandangan nan elok lagi cantik. Mengapa tidak, destinasi wisata di Indonesia sudah menjadi incaran Wisatawan asing, terlebih lagi destinasi wisata pendakian seperti Gunung. Hampir 127 Gunung api aktif yang tersebar diwilayah Indonesia, Rinjani dan Kerinci pun termasuk diantaranya.

Jika Lombok punya Gunung Rinjani yang menyuguhkan disuguhkan keindahan dari diketinggiannya, jambi punya Gunung Kerinci yang bukan hanya menyuguhkan keindahan dari ketinggian saja namun juga menampilkan indahnya pemandangan 7 Gunung yang berdekatan di sekitaran Gunung Kerinci.

Tatkala kehebohan Semeru yang mengguncangkan Indonesia, disusul lagi dengan gagahnya guncangan gunung Kerinci. Sejak Sabtu (19/11/2022), sampai dengan pertengahan Desember, erupsi Gunung Kerinci sangat menggemparkan masyarakat, terlebih lagi warga lokal yang bermata pencaharian di sekitaran kaki Gunung. Sampai-sampai penerbangan disekitaran area kawah Gunung Kerinci pun dilarang.

Tak sampai disana kegegeran kembali terjadi, gempa tremor yang menyebabkan bibir kawah mengalami keretakan seluas 4 meter. Longsor di area jalur pendakian pun tak terhindarkan, tatkala tandasnya wilayah kaki Gunung Kerinci yang hampir sampai pada badan Gunung Kerinci ulah Deforestasi besar-besaran.

Baru-baru ini Rabu (11/01/2023), Gunung kerinci kembali lagi mengeluarkan erupsi yang dapat teramati 600 meter diatas puncak, masyarakat dan pengunjung tidak diperbolehkan mendaki dalam radius 3 km dari kawah aktif.

Namun apa yang menjadi orientasi dari pihak kelembagaan ini, dalam menyingkapi tragedi yang terjadi di Gunung Kerinci?, belum dengan pemberitaan tentang Deforestasi yang tak ada penyelesaiannya sampai dengan sekarang, harus di kemakan Tour Guide yang beroperasi di Gunung Kerinci, rasanya Ngopdar (Ngopi Darurat) bersama dengan pihak TNKS dan BPBD perlu segera dijadwalkan.

*Silakan Share