Kisah Menarik Splinter “Nyeker” Kini Menyandang Gelar Profesor

IDEAA.ID, Jambi – Universitas Jambi (UNJA) mengukuhkan 10 Guru Besar yang akan menyandang gelar Profesor bertempat di Balairung UNJA Mendalo, Kamis (19/01/23).

Kesepuluh Guru Besar yang dikukuhkan merupakan akademisi terbaik di bidangnya masing- masing dan punya kisah unik yang mampu memotivasi anak muda zaman sekarang. Salah satunya yang menarik adalah cerita Prof. Dr. Drs. Sukendro, M.Kes,. AIFO.

Beliau memulai karir sebagai seorang Atlet Lari, seperti di kutip dari JambiOne, Sukendro muda mengisi skuad atletik Jambi pada pesta olahraga nasional Haornas I di Solo 1983. “Mewakili Jambi, saya lolos ke level nasional. Medali saya raih di kejurnas untuk tampil di Solo,” katanya.

Keberhasilannya menembus level nasional lari jarak pendek atau sprint tak didapat dengan mudah. Sejak sekolah dasar, bakatnya ditemukan gurunya saat masih di Medan.

Waktu itu di sekolahnya ada lomba lari. Tanpa spike (sepatu khusus lari) ia melibas lawan-lawannya. “Padahal lawan-lawan saya adalah yang sudah lama berlatih dan dengan perlengkapan mumpuni, sementara saya ‘nyeker’,” imbuhnya.

Hingga akhirnya ia pun jadi salah satu sprinter andalan Sumut pada masa itu. Sampai setelah itu beliau pindah ke Jambi dan mewakili Jambi di ajang nasional.

Setelah masa sebagai Atlet habis barulah beliau melanjutkan untuk menjadi seorang Dosen Olahraga di Universitas Jambi. “Saya sadar kemampuan di karir atlet ada batasnya seiring usia,” tuturnya.

Menjadi pengajar di UNJA tak melenakannya. Passion-nya di olahraga bergolak. Hingga beliau banyak melibatkan diri di kepengurusan beberapa cabang olahraga dan banyak juga terlibat langsung di teknis pembinaan.

Beberapa jabatan strategis di Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Jambi pun diamanahkan padanya. Mulai dari pengurus biasa, kabid pembinaan prestasi hingga sekretaris umum.

Itu semua tak lepas dari segala karya ilmiahnya tentang olahraga Jambi. Bahkan kini didapuk mengisi jabatan wakil sekretaris bidang sumber daya manusia staf ahli Gubernur Jambi.

Passion dan energi positifnya tak terbendung. Satu tulisan ilmiahnya kemudian berhasil masuk jurnal internasional bereputasi tinggi.

Student acceptance to Distance Learning during Covid-19: The Role of Geographical Areas among Indonesia’s Sport Science Students, adalah tulisan ilmiahnya yang kemudian membuatnya sah menyandang gelar profesor.

Pencapaian yang murni dari perjuangan akan kecintaan beliau dengan Olahraga sejak dini ini lah yang patut di teladani anak muda sekarang. Bahwa cita-cita yang besar di mulai dari hal yang kecil dengan tekad yang kuat.

Selamat, untuk sepuluh guru besar yang dikukuhkan: Prof. Dr. Drs. Ali Idrus, M.Pd., ME. (FKIP), Prof. Dr. Revis Asra, S.Si., M.Si. (FST), Prof. Drs. Maison, M.Si., Ph.D.,CIQaR., CIQnR. (FKIP), Prof. Ir. M. Afdal, M.Sc.,M.Phil., Ph.D. (Fakultas Peternakan), Prof. Dr. Drs. Syaiful, M.Pd. (FKIP), Prof. Dr. Ir. Depison, M.P. (Fakultas Peternakan) Prof. Hadiyanto, S.Pd., M.Ed., Ph.D,(FKIP), Prof. Dr. Helmi, S.H., M.H. (Fakultas Hukum) Prof. Dr. Drs. Syahmardi Yacob, M.B.A. (Fakultas Ekonomi dan Bisnis) Prof. Dr. Drs. Sukendro, M.Kes., AIFO (FKIP).
(piq)

*Silakan Share