Analisis Perdebatan tentang Pembukaan Jalur Golden Ticket bagi Calon Mahasiswa Tahun 2024 di PTN Indonesia.

JAMBI – IDEAA.ID || Oleh : Dr. Dedek Kusnadi,S.Sos,.M.Si,.MM.
Pengamat Kebijakan Publik Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
Universitas Islam Negeri Sultan Taha Saifuddin Jambi.

Tren pembukaan jalur golden ticket oleh beberapa PTN di Indonesia bagi calon mahasiswa tahun 2024 menuai perdebatan.

Sementara di satu sisi, hal ini dianggap sebagai kesempatan bagi mereka yang memiliki prestasi luar biasa, tetapi di sisi lain, muncul kekhawatiran akan adilnya proses seleksi penerimaan mahasiswa baru di perguruan tingi negeri.

Meskipun golden ticket menjanjikan akses tanpa tes, penting untuk memastikan bahwa seleksinya tetap transparan dan tidak mengorbankan keadilan bagi semua calon mahasiswa baru di perguruan tingi negeri apalagi perguruan tinggi negeri yang Favorit.

Keberagaman prestasi yang diakui, baik akademik maupun non-akademik, adalah langkah positif, tetapi tetap diperlukan mekanisme yang jelas dan objektif untuk memastikan keadilan dan kesetaraan bagi semua calon mahasiswa dalam mengikuti seleksi penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi negeri

Penting untuk memastikan bahwa meskipun ada pengakuan terhadap keberagaman prestasi, mekanisme seleksi tetap transparan, objektif, dan adil.

Guna memastikan keadilan bagi semua calon mahasiswa yang berminat mendaftar di perguruan tinggi negeri.

Diperlukan perencanaan dan implementasi yang matang agar prinsip-prinsip tersebut tidak dikorbankan dalam implementasi jalur golden ticket.

Kajian mengenai substansi dan analisis terkait tren pembukaan jalur golden ticket oleh beberapa PTN di Indonesia bagi calon mahasiswa tahun 2024 menunjukkan adanya dua perspektif yang berbeda.

Pertama, golden ticket dianggap sebagai kesempatan bagi individu dengan prestasi luar biasa untuk mendapatkan akses tanpa tes.

Ini dapat meningkatkan motivasi dan mengakomodasi bakat yang beragam.

Namun, di sisi lain, muncul kekhawatiran akan adilnya proses seleksi jalur masuk perguruan tinggi negeri

Ada risiko bahwa tanpa tes, seleksi bisa menjadi tidak transparan dan tidak adil bagi semua calon mahasiswa.

Kesimpulannya, sementara keberagaman prestasi yang diakui adalah langkah positif, penting untuk memastikan bahwa mekanisme seleksi tetap transparan, objektif, dan adil agar dapat mencetak generasi yang berprestasi dan berkompeten di bidang nya masing – masing.

Hal ini akan menjaga keadilan dan kesetaraan bagi semua calon mahasiswa yang akan mendaftar di perguruan tingi negeri.

Oleh karena itu, diperlukan perencanaan yang matang dan implementasi yang cermat untuk memastikan bahwa golden ticket tidak mengorbankan prinsip-prinsip tersebut.

*Silakan Share