Anak Muda Jangan Sampai Lupa Esensi dari Kemerdekaan

Muhammad Sukardi

Tepat pada tanggal 17 Agustus 2022, usia Indonesia telah memasuki 77 tahun. Sebelum menjadi negara merdeka, Indonesia merupakan bekas jajahan bangsa-bangsa kolonial yang sangat bringas dan serakah dengan kekayaan di dunia luar.

Tercatat selama kurang lebih Indonesia di jajah oleh bangsa barat sekitar 350 tahun lamanya, ditandai dengan berdatangannya bangsa barat untuk melakukan pencarian dengan semangat Gold, Glory, Gospel. Belum lagi ketika Jepang masuk ke Indonesia sejak tahun 1942 hingga 1945 yang di akhiri dengan kemerdekaan Indonesia.

Penjajahan ini dirasakan oleh masyarakat Indonesia secara luas. Penindasan, pembodohan hingga kerja paksa semua diterapkan di Indonesia guna memperkaya negara luar. Sedangkan rakyat sendiri mengalami sakit yang luar biasa karena kekayaannya di rampas oleh negara luar. Bukan hanya itu, rakyat di jadikan budak untuk dipekerjakan di tanah-tanahnya sendiri.

Kebebasan yang seharusnya dirasakan oleh setiap bangsa tidak dapat di rasakan pada saat itu. Rakyat hidup di tanah airnya sendiri, tetapi kesejahteraan rakyat jauh dari hal itu.

Kemerdekaan Indonesia mampu di raih dari tangan Jepang pada tanggal 17 Agustus 1945, sejak saat itu Indonesia memproklamirkan bahwa telah menjadi negara yang independen tanpa terlibat dan di bawah tekanan-tekanan dari negara luar.

Usia 77 tahun ini menjadi perenungan kita bersama terkhusus generasi muda yang konon katanya memiliki tanggung jawab yang besar di pundaknya untuk keberlangsungan hidup Indonesia kedepan. Anak muda harus berkaca dari para pendahulu kita bagaimana mereka memperjuangkan dan merebut Indonesia yang kaya ini dari tangan penjajah, menjadikan Indonesia merdeka agar tidak ada lagi penindasan terhadap rakyat, agar rakyat merasakan kebebasan secara mutlak sesuai dengan porsinya. Lalu, bagaimana hari ini apakah telah 100% rakyat dan negara ini merdeka? Apakah kebebasan yang selama ini menjadi tujuan dari perjuangan telah didapatkan?

Seandainya demikian, tentu negara ini tidak akan gaduh dengan banyaknya demonstrasi. Jika kebebasan hari ini telah didapatkan saya rasa tidak akan ada lagi produk Undang-Undang yang melindungi penguasa. Jika betul rakyat telah merdeka secara khafah, maka tidak akan ada lagi yang menangis hingga merintih demi melindungi hak hidupnya. Jika iya rakyat telah terbebas dari penjajahan, tentu dipikirannya tidak ada lagi bayang-bayang yang mereka takuti untuk kehidupan mendatang dengan biaya yang serba meroket.

Anak muda harus melihat arti kemerdekaan dari rakyat, bukan hanya sekedar seremonial perayaan-perayaan yang sakral yang selalu di peringati setiap tahunnya dengan penuh kegembiraan yang hanya saat itu saja, lalu hari-hari berikutnya kembali meratapi nasib bangsa ini.

Oleh : Muhammad Sukardi
Sekretaris Umum PC IMM Muaro Jambi

*Silakan Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *