Bidang Lingkungan Hidup IMM Kerinci.
Kerinci– Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Bidang Lingkungan Hidup, melaksanakan audiensi dengan pihak Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) pada Rabu,19 Februari 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk mempertanyakan penegakan hukum terhadap pembabatan hutan di kaki Gunung Kerinci serta meminta klarifikasi terkait perdagangan karbon.
Dalam pertemuan tersebut, perwakilan IMM menyoroti maraknya aktivitas pembabatan hutan di kawasan TNKS dan mempertanyakan bagaimana upaya yang telah dilakukan untuk menegakkan hukum serta mencegah perusakan ekosistem di area konservasi tersebut. Selain itu, mahasiswa juga meminta kejelasan tentang perdagangan karbon.
Menanggapi pertanyaan tersebut, pihak TNKS menjelaskan bahwa mereka telah membentuk kemitraan konservasi yang melibatkan masyarakat lokal. Tugas dari kemitraan tersebut adalah mencegah serta melarang kegiatan pembabatan hutan secara ilegal. Namun, TNKS mengakui bahwa pengawasan masih menjadi tantangan besar. “Di Resort Kerinci Utara, pengawasan hanya dilakukan oleh tiga Polisi Hutan (Polhut) yang dibantu oleh lima anggota masyarakat dari kemitraan konservasi, sementara luas kawasan yang diawasi mencapai 45 ribu hektar.” ujarnya
“Terkait perdagangan karbon, TNKS mengonfirmasi adanya kerja sama dengan Biocarbon Fund (BCF). Namun, mereka menegaskan bahwa dana dari kerja sama ini tidak langsung masuk ke TNKS, melainkan dikelola melalui mekanisme tertentu yang telah ditetapkan.” pungkas bidang TU tnks.
Audiensi ini mencerminkan kepedulian Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), khususnya Bidang Lingkungan Hidup, terhadap kelestarian lingkungan dan akuntabilitas kebijakan konservasi di Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). Melalui diskusi ini, diharapkan muncul langkah-langkah konkret yang dapat meningkatkan efektivitas pengawasan serta transparansi dalam pengelolaan sumber daya alam di kawasan konservasi.