Pemimpin Yang Berkarisma dan Dicintai Masyarakat, Ahmadi Zubir Jadi Target Kekesalan Rival

Sungaipenuh- Fakta kuatnya loyalis Ahmadi Zubir di seluruh Kecamatan dalam Kota Sungaipenuh, akhirnya membuat rival menjadi prustasi dan kehabisan cara untuk melunturkan ketulusan cinta publik kepada sosok yang juga memiliki basis solid dan tidak terbelah ini. Tak ayal, figur berkarisma yang notabenenya adalah Suami dari Herlina Abdullah, Anak Batino asli Kota Sungaipenuh sering menjadi target kekesalan rival. 

Terkait hal ini, Desrianto Kudri, merupakan pengamat kebijakan publik dan politik asal Pondok Tinggi,  Menuturkan, berbeda dari yang lain, Ahmadi Zubir semenjak karirnya menjadi Walikota Sungaipenuh, dia lebih memilih serius dan totalitas untuk mengemban amanah. 

Aktifitasnya adalah berpikir dan benar-benar bekerja untuk kepentingan publik. Baginya, tidak penting tiba-tiba menjelma menjadi selebriti yang sejak awal karir telah menyiapkan kebutuhan artistik, tim kreatif, tim desain dan apapun nanamaya guna mencitrakan diri kepada publik, ketimbang bekerja serius untuk kemajuan negeri tercinta. 

“Karisma dan kewibawaan Ahmadi sifatnya natural. Hadirnya Ahmadi selalu menjadi magnet yang menarik kehadiran masyarkat. Faktanya, publik mencintai Ahmadi bukan karena gayanya, tapi publik lebih mencintainya karena kinerja dan aksi nyatanya dalam membangun daerah. Karena hal ini, rival politiknya terlihat prustasi dan mulai menargetkan beliau menjadi sasaran kekesalan”, Ujar Desrianto yang juga mantan anggota DPRD Kota Sungaipenuh

Lebih lanjut, dia menuturkan, sosok Suami dari Herlina Abdullah yang notabenenya adalah anak batino asli Ranoh Kincai, Bumi Sahalun Suhak Salatuh Bdei. Melalui karisma khas dan kepiawaiannya dalam memilih Bakal Calon Wakilnya di Pilwako nanti, yaitu Ferry Satria. Ternyata memiliki kelemahan, yaitu tidak piawai dalam bermain drama dan playing Victim (peran sebagai korban). Bahkan pandangan politiknya sangat lurus dan mengalir. 

“Pak Ahmadi gaya politknya lurus dan megalir. Beliau bukan orang yang lihai bermain drama atau playing victim. Ini kelemahan sekaligus kelebihan besar beliau. Gaya tersebut merupakan salah satu faktor kesuksesan beliau meraih hati publik. Hingga saat ini, strategi para rival untuk melunturkan cinta publik melalui beragam issu terus-terusan mental dan walau terus dicoba”, imbuhnya. 

Penutup, terkait adanya  segelintir mantan relawan yang membelot,  Desrianto berpandangan, itu adalah sesuatu yang wajar dan normal. Faktornya cenderung disebabkan oleh kekecewaan atas tidak terpenuhinya kepentingan individu. Tidak berdasarkan atas kebijakan publik maupun kepentingan masyarakat luas. 

“Dari puluhan ribu, 10 orang yang membelot itu hal yang biasa dan sangat normal. Barangkali ada faktor individu. Namun tidak bisa kita pungkiri ternyata aliran deras ribuan tim lain yang bergabung dengan AZFER tiap hari terus membludak.  Ini keunggulannya”,(YR)

*Silakan Share