Menyambut Lebaran dengan Kedalaman Hati

Oleh: Agus setiyono
( Sek. PW Muhammadiyah Jambi )

Lebaran adalah momen istimewa bagi umat Muslim di seluruh dunia. Ini adalah waktu untuk bersyukur atas rahmat dan berkah yang diberikan Allah SWT serta untuk merayakan kebersamaan dengan keluarga dan sesama Muslim. Namun, dalam merayakan Lebaran, terkadang kita cenderung terjebak dalam kekhawatiran akan ritual dan formalitas atau sebatas seremonial belaka, tanpa benar-benar merasakan kedalaman makna spiritual di dalamnya.

Kedalaman Takbir yang Sesungguhnya
Takbir merupakan bagian penting dari merayakan Lebaran. Namun, tidak cukup hanya mengucapkannya dengan bibir atau sebatas pada tingkat lisan. Rasulullah SAW mengajarkan kepada kita untuk merasakan takbir hingga ke lubuk hati. Beliau bersabda dalam hadist riwayat Imam Bukhari dan Muslim:

“Sesungguhnya pada setiap jasad terdapat segumpal daging. Jika segumpal daging itu baik, maka baiklah seluruh jasad. Jika segumpal daging itu rusak, maka rusaklah seluruh jasad. Ketahuilah, segumpal daging itu adalah hati.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam hadist ini, Rasulullah mengajarkan bahwa keadaan hati kita memengaruhi seluruh aspek kehidupan dan amal ibadah kita. Maka, ketika kita merayakan Lebaran dengan takbir, hendaklah takbir tersebut sungguh-sungguh berasal dari hati yang ikhlas dan penuh dengan keimanan.

Kesungguhan dalam Beribadah
Lebaran juga merupakan saat yang tepat untuk merefleksikan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Dalam Al-Quran Surat Al-Hajj ayat 37, Allah berfirman:

“Mereka itu yang hati mereka dalam ketakutan (kebesaran Allah) ketika disebut nama Allah, dan mereka bersabar terhadap apa yang menimpa mereka dan mereka mendirikan shalat, dan mereka menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.”

Ayat ini menggambarkan betapa pentingnya kesungguhan hati dalam beribadah kepada Allah. Merayakan Lebaran bukan hanya soal pakaian baru, makanan lezat, atau pertemuan keluarga. Lebih dari itu, Lebaran adalah momen untuk memperdalam keimanan, meningkatkan ketaqwaan, dan membina hubungan yang lebih erat dengan Allah SWT.

Memperbaiki Hati dan Perilaku
Sebagai bagian dari perayaan Lebaran, kita juga diingatkan untuk memperbaiki hati dan perilaku kita. Rasulullah SAW bersabda dalam hadist riwayat Ahmad:

“Tidaklah seseorang itu beriman sehingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.”
(HR. Ahmad)

Perintah untuk mencintai sesama Muslim sebagaimana kita mencintai diri sendiri menunjukkan pentingnya memperbaiki hubungan sosial dan menghindari sikap iri hati, dengki, atau permusuhan. Lebaran adalah waktu yang tepat untuk memaafkan, memperbaiki hubungan yang retak, dan menyebarkan kasih sayang di antara sesama umat Muslim.

Jadi bisa dimaknai Lebaran bukan hanya tentang ritual dan formalitas, tetapi juga tentang kedalaman hati dalam merayakan kebesaran Allah SWT dan memperbaiki diri. Dengan memahami makna sejati dari takbir, kesungguhan dalam beribadah, dan perbaikan hati serta perilaku, kita dapat merayakan Lebaran dengan lebih bermakna dan memberkati. Semoga Lebaran kali ini membawa kebahagiaan, kedamaian, dan berkah bagi kita semua. Taqabbalallahu minna wa minkum, minal aidin wal faidzin.

*Silakan Share