Meredupnya Idealisme Persyarikatan di Ujung Senja

Oleh: Agus setiyono ( Sek. PWM Jambi )

Persyarikatan Muhammadiyah, sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, memiliki sejarah panjang dalam perjuangan idealisme dan perubahan sosial. Namun, seiring berjalannya waktu dan perubahan dalam lanskap politik dan sosial, idealisme yang pernah berkobar dalam organisasi ini tampak mulai meredup di ujung senja.

Dalam sejarahnya, Muhammadiyah dikenal sebagai organisasi yang berkomitmen pada reformasi sosial dan pendidikan. Namun, pengaruh politik dan kebijakan pemerintah sering kali membatasi ruang gerak organisasi ini. Pembatasan ini terutama terlihat dalam kebijakan yang mengharuskan Muhammadiyah untuk mengikuti kurikulum nasional yang mungkin bertentangan atau tidak sama dengan visi pendidikan Islam mereka.

Perubahan dalam masyarakat modern juga telah memengaruhi idealisme Persyarikatan Muhammadiyah. Globalisasi, teknologi, dan gaya hidup yang berubah telah mengubah prioritas dan fokus masyarakat, sehingga mempengaruhi bagaimana organisasi seperti Muhammadiyah memandang peran mereka dalam perubahan sosial.

Ekonomi memainkan peran penting dalam menggerakkan perubahan sosial. Muhammadiyah, seperti banyak organisasi lainnya, bergantung pada dukungan finansial. Ketergantungan ini bisa membawa dampak pada independensi Persyarikatan, karena terkadang mereka harus menyesuaikan pesan dan tindakan mereka untuk mempertahankan sumber pendanaan.

Meskipun idealisme Persyarikatan Muhammadiyah terasa mulai meredup di ujung senja, tapi diharapkan ini bukanlah akhir dari perjalanan. Organisasi ini masih memiliki potensi besar untuk memainkan peran yang signifikan dalam perubahan sosial dan pendidikan di Indonesia. Saat ini, mungkin saat yang tepat bagi Muhammadiyah untuk mencari tunas baru di fajar idealisme perubahan.

Dalam menghadapi tantangan-tantangan ini, Muhammadiyah dapat menemukan kembali semangat dan idealisme mereka, dan bersama-sama dengan generasi muda yang harus tetap bersemangat, membawa perubahan positif dalam masyarakat luas Indonesia khususnya dan Dunia pada umumnya.

Wallahu a’lam bishawab

*Silakan Share