Pemilu Inklusif Untuk Masa Depan Bangsa yang Progresif

Oleh: Nur Kholik
(Pengamat Sosial dan Kebijakan Publik)

Pentingnya Pemilihan Umum (Pemilu) sebagai pilar utama demokrasi terletak pada  inklusifitas penyelenggaraannya. Dalam konteks ini, Pemilu inklusif tidak hanya berkaitan dengan aspek teknis, tetapi juga melibatkan dukungan dari berbagai pihak. Proses Pemilu yang melibatkan semua lapisan masyarakat, termasuk yang rentan, membutuhkan kolaborasi erat antara penyelenggara, partai politik, pemerintah, masyarakat, dan media untuk memastikan bahwa seluruh suara didengar dan dihormati.

Sinergitas yang harmonis di antara penyelenggara Pemilu, partai politik/peserta Pemilu, masyarakat/pemilih, pemerintah, dan media, memegang peranan sentral. Pemilu tidak hanya sekedar rutinitas lima tahunan belaka, tetapi mencerminkan wujud sebuah negara demokrasi yang kokoh dan berkeadilan.

Penyelenggara Pemilu memiliki tugas dan tanggung jawab mengatur teknis penyelenggaraan Pemilu secara transparan, menciptakan sistem yang inklusif, memberikan pelayanan tanpa diskriminasi, dan menjaga integritas Pemilu agar terbebas dari manipulasi dan kecurangan.

Partai Politik/Peserta Pemilu memiliki peran dalam mengusulkan calon yang memiliki kapasitas, integritas, serta sikap inklusif dan progresif.

Masyarakat/Pemilih memiliki peran dalam menentukan pilihan berdasarkan pemahaman, menilai debat dengan kritis, dan mendorong partisipasi semua segmen masyarakat.

Pemerintah diharapkan menciptakan kebijakan yang inklusif, mendukung kelompok rentan, memastikan aksesibilitas, serta menjaga integritas pemilu untuk memastikan proses yang adil dan transparan.

Peran media juga tidak kalah pentingnya dalam menjaga integritas dan netralitas dengan menyajikan informasi secara adil dan berimbang.

Dengan kerjasama dan keterlibatan semua elemen ini diharapkan mampu mencetak pemimpin yang  progresif.

Pemimpin progresif diidentifikasi sebagai individu dengan pandangan inovatif yang siap menghadapi perubahan positif. Mereka mendorong kemajuan di berbagai aspek kehidupan, termasuk sosial, ekonomi, lingkungan, dan budaya. Ciri khas pemimpin ini meliputi kemampuan inovasi, kesetaraan, inklusivitas, kepedulian terhadap hak asasi manusia, pertumbuhan berkelanjutan, keterbukaan terhadap perubahan sosial, semangat kolaborasi, pendidikan dan penelitian, memberikan teladan dalam kepemimpinan, responsif dan solutif terhadap masalah sosial.

Kehadiran pemimpin yang progresif diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang tidak hanya memperhatikan pertumbuhan ekonomi, tetapi juga pemerataan dan kesejahteraan sosial, serta mampu menghadirkan optimisme dalam menggapai masa depan bangsa yang lebih baik dan berkemajuan, tidak hanya untuk generasi saat ini, tetapi juga yang akan datang.

*Silakan Share