Perkembangan kasus DBD Per 10 November 2022

IDEAA.ID, Jambi – Pada 10 November 2022 di Kota Jambi, diperoleh informasi dari Safri (Komandan Kesehatan Bidang Penanganan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kota Jambi) terkait peningkatan kasus DBD (Demam Berdarah Dengue) di Kota Jambi pada tahun 2022, selanjutnya dapat dilaporkan sbb:

  1. Terjadi peningkatan kasus DBD dari tahun 2021 sebanyak 131 kasus pada tahun 2021 menjadi 272 kasus tahun 2022. Untuk kasus DBD tahun 2022 mengakibatkan 5 orang meninggal dunia dengan rincian sbb
    a. M.khafidtio Pratama (1 Tahun), alamat RT 59 Kel. Eka Jaya, Kec. Pal Merah dirawat di RSUD H. Abdul Manap, meninggal pada 10 Januari 2022.
    b. Altaf Zafran Maulana (4 Tahun), alamat: RT.59 Kel. Lingkar Selatan Kec. Jambi Selatan dirawat di RSUD Raden Mattaher, meninggal pada 4 Maret 2022.
    c. M. Al Zahrin (9 Tahun), alamat: RT.04 Kel. Mudung Laut, Kec. Pelayangan dirawat di RSUD Raden Mattaher meninggal pada 19 Mei 2022.
    d. Vionna khairunnisa (7 Tahun), alamat Kel. Kenali Besar, Kec. Alam Barajo dirawat di RS Arafah, meninggal pada 4 Juli 2022.
    e. Fikri Mazriel Al-Hakim (12 Tahun), alamat: RT. 09 Kel. Lingkar Selatan, Kec. Jambi Selatan dirawat di RS Kambang meninggal pada 17 September 2022
  2. Adapun rincian kasus per kecamatan sbb :
    a. Kec. Talanaipura 19 kasus
    b. Kec. Jambi Timur 28 kasus
    c. Kec. Jambi Selatan 29 kasus
    d. Kec. Danau Teluk 9 kasus
    e. Kec. Pelayangan 5 kasus
    f. Kec. Pasar Jambi 2 kasus
    g. Kec. Kota Baru 49 kasus
    h. Kec. Jelutung 21 kasus
    i. Kec. Danau Sipin 13 kasus
    j. Kec. Paal Merah 59 kasus
    k. Kec. Alam Barajo 38 kasus
  3. Faktor penyebab meningkatnya kasus DBD yakni adanya perubahan cuaca dan kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan. Kemudian, kasus DBD tidak terbatas umur melainkan imun tubuh, stamina tubuh dan kondisi kebersihan lingkungan.
  4. Adapaun upaya yang telah dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Jambi melalui Bidang Penanganan dan Pengendalian Penyakit Menular dengan melakukan penyemportan/fogging di 130 titik tersebar di beberapa kecamatan dan kelurahan yang memiliki potensi kerawanan persebaran DBD tertinggi.
  5. Adapun kendala penanggulangan kasus DBD karena terbatasnya alat dan dukungan anggaran, padahal wilayah yang berpotensi terkenan kasus DBD cukup banyak. Selain itu, rendahnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan juga mengakibatkan kasus DBD mengalami peningkatkan saat terjadi musim penghujan seperti saat ini.

Catatan :

Terjadi peningkatan kasus DBD di wilayah Kota Jambi, walaupun saat ini belum sampai memunculkan status Kejadian Luar Biasa (KLB). Oleh karena itu, perlu peran aktif dari Dinkes Kota Jambi untuk melakukan Tindakan pecegahan dengan melakukan penyemprotan/fogging, pembagian bubuk ABT.

Selain itu, Dinkes Kota Jambi juga mengintensfikan sosialisasi ke masyarakat baik secara langung maupun dengan memanfaatkan media sosial tekait pentingnya kebersihan individu dan lingkungan dengan pengaplikasian 3M (Menguras, Menutup, Mengubur) dan melakukan kerja bakti rutin untuk menekan persebaran kasus DBD.

*Silakan Share