Operasional Angkutan Batu Bara Dihentikan Lagi

JAMBIONE.COM, JAMBI- Operasional angkutan batu bara akan dihentikan lagi untuk sementara. Penghentian ini dilakukan karena Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Jambi akan melakukan perbaikan kerusakan jalan di jalur Muara Tembesi- Muarabulian, Kabupaten Batanghari. Di jalur ini terjadi kemacetan para pada Senin pagi (31/10/2022).

Informasi penghentian sementara operasional angkutan batu bara disampaikan Direktur Lalu Lintas Polda Jambi Kombes Pol Dhafi mengatakan, kemacetan parah di jalur Muara Tembesi-Muarabulian disebabkan jalan rusak dan adanya truk yang patah as.

Banyaknya lobang di badan jalan menyebabkan angkutan batu bara dari arah Muara Tembesi mengambil lajur kanan. Sehingga terjadi penguncian akibat dari arah berlawanan juga banyak kendaraan yang melintas. ‘’ Kerusakan jalan tersebut terjadi di sejumlah titik, mulai dari Muaratembesi hingga wilayah Sridadi, Muarabulian. Ada juga lobang-lobang yang cukup dalam dan digenangi air, sehingga terjadi perlambatan kendaraan,” kata Dhafi.

Oleh sebab itu, lanjut Dhafi, jika tidak segera diperbaiki, kondisi jalan tersebut akan bertambah parah dan akan menjadi sumber kemacetan. “Tadi malam pihak BPJN sudah saya hubungi. Dan hari ini (kemarin) mereka mau bekerja. Termasuk mau disedot genangannya,” kata Dhafi.

Menurut Dhafi, karena akan dilakukannya perbaikan jalan, pihak BPJN Jambi meminta tidak ada dulu kegiatan angkutan batu bara supaya mempermudah pekerjaan. “Nanti kita koordinasi dengan Dinas Perhubungan dan seluruh pemilik tambang untuk hari ini mobilisasi angkutan batu bara-nya dipending dulu, karena ada perbaikan jalan di wilayah Sridadi, Kabupaten Batanghari,” jelasnya.

Lebih lanjut Dhafi mengatakan, nantinya angkutan batubara yang kondisinya menggantung karena sudah terlanjur di lapangan tetap diperbolehkan melintas. Kerusakan jalan itu salah satunya disebabkan banyaknya angkutan batu bara yang melintas. Termasuk angkutan barang yang melebihi tonase.

Sebelumnya, pada Sabtu (29/10/2022) Kapolda Jambi Irjen Pol Rusdi Hartono turun langsung memantau situasi dan kondisi jalan yang menjadi jalur lintasan angkutan batu bara.

Rusdi mengecek titik titik rawan yang selama ini rawan kemacetan.
“Kami memonitor jalan yang biasa digunakan truk batu bara. Mulai dari Kabupaten Batanghari hingga pelabuhan bongkar muat batu bara Talang Duku, Muarojambi,” katanya.

Menurut Rusdi, dirinya mengecek kondisi jalan yang biasa dilintasi angkutan batu bara untuk mengetahui di mana titik-titik kemacetan. “Tadi saya melihat situasi jalan, baik itu jalan rusak yang menjadi penyebab kemacetan,” katanya.

Tidak hanya itu saja, Rusdi juga meninjau langsung stockpile batu bara di Pelabuhan Talang Duku yang sering menjadi penyebab kemacetan pada saat bongkar muat batu bara.

“Kami dari Polda Jambi juga telah melakukan pengaturan arus lalu lintas angkutan batu bara sehingga bisa lebih tertib,” katanya.
Dalam pengecekan jalur lintas angkutan batu bara, Rusdi meminta Satlantas berperan aktif. Jika terjadi kemacetan segera di urai sehingga tidak terjadi kemacetan panjang.

Saat ini, Polda Jambi melalui Ditlantas telah memasang CCTV untuk memantau kemacetan dan arus lalu lintas angkutan batu bara yang melintas. Selain itu, polisi juga menggunakan aplikasi Simpang Bara yang bertujuan untuk mendata angkutan batu bara mulai dari keluar mulut tambang hingga ke stockpile di Talang Duku.

Seperti diketahui, pada awal Oktober lalu Gubernur dan Kapolda Jambi juga sepat menghentikan aktivitas angkutan batu bara sekitar lima hari. Penghentian ini disebabkan terjadi kemacaten lalulintas sangat parah di sepanjang jalur yang dilalui truk angkutan batu bara. Sejak Sabtu, 8 Oktober 2022 kemacetan panjang terjadi di sepanjang Jalan Lintas Jambi- Tempino (Mestong), Jalan Lingkar Kota Jambi (Lingkar Selatan dan Lingkar Barat) hingga kawasan Mendalo.(ist)

*Silakan Share