94 Tahun Masih Kaku Pemuda dengan Politik

Oleh: Dodi Widianto
Sekretaris Bidang Maritim dan Agraria DPD IMM Jambi

Fase industrialisasi 4.0 atau dalam pengaplikasian dapat disebut fase digitalisasi, dimana setiap aktifitas masyarakat mulai memanfaatkan sistem otomatisasi guna mempermudah kebutuhan masyarakat yang dikehendaki.

Melihat paradigma yang bergeser, hal ini menjadi tantangan baru bagi setiap golongan masyarakat, terlebih, bagi generasi emas Indonesia yang selalu di gaung gaungkan, yakni generasi millenial. Generasi yang individualistik, sangat bergantung pada teknologi, dan apatis terhadap politik.

Akan tetapi semakin canggihnya teknologi, generasi muda semakin kaku terhadap perpolitikan. Secara kadas mata kesadaran politik generasi muda masih rendah, hal ini didasari olah banyak generasi mileneal atau yang sering di sebut dengan generasi Z yang memandang politik hanya untuk merebut kekuasaan semata.

Hal yang wajar generasi muda menganggap seperti itu karena melihat kasus-kasus seperti korupsi dan lain sebagainya yang terjadi di kalangan petinggi pejabat publik, yang tidak seharusnya di lakukan ketika telah di hantarkan olah politik mencapai kekuasaan.

Belum selesai satu kasus muncul lagi kasus baru yang terkait dengan pejabat publik sehingga membuat masyarakat semakin tidak percaya atas jalannya perpolitikan yg ada. Yang semestinya ini menjadi peringatan bagi pelaku politik untuk bisa memperbaikinya.

Di hari sumpah pemuda yang ke 94 tahun ini generasi muda harus lah melek terhadap perpolitikan yang ada karena keputusan politik hari ini akan di jalankan oleh generasi muda yang akan datang.

*Silakan Share